Kota Padang (ANTARA) - Sebanyak 42 kader posyandu remaja mengikuti pelatihan bertajuk “Pemberdayaan Kader Posyandu Remaja dalam Deteksi Dini dan Edukasi Kesehatan Mental melalui Modul Emosi dan Manajemen Stres” yang diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Keperawatan Universitas Andalas (Unand) di Aula Kantor Kelurahan Jati, Sabtu (25/10).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Membantu Nagari Membangun yang berfokus pada peningkatan kapasitas kader remaja dalam mendeteksi dini gangguan mental dan memberikan edukasi kesehatan jiwa di komunitas.
Ketua tim pengabdian, Dr. Ns. Rika Sarfika, M.Kep, menjelaskan bahwa remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap stres dan tekanan emosional, sehingga kader sebaya perlu dibekali keterampilan untuk memberikan dukungan awal. “Kader posyandu remaja adalah garda terdepan dalam promosi kesehatan mental di lingkungannya. Melalui pelatihan ini, kami ingin membangun generasi muda yang tangguh dan peduli terhadap kesejahteraan psikologis teman sebayanya,” ujar Dr. Rika.
Kegiatan turut dihadiri oleh Yusnani Tanjung, S.SiT., M.Keb. dari Puskesmas Andalas, yang mengapresiasi kolaborasi antara akademisi dan tenaga kesehatan.
“Pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi remaja saat ini. Kami berharap kader mampu menjadi mitra Puskesmas dalam melakukan deteksi dini dan edukasi kesehatan mental di lapangan,” ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Ns. Dewi Eka Putri, M.Kep., Sp.Kep.J., yang membawakan topik Manajemen Stres pada Remaja. Beliau memperkenalkan berbagai teknik relaksasi sederhana seperti latihan pernapasan dalam dan butterfly hug untuk membantu remaja menenangkan diri dan mengatasi tekanan emosional.
Materi kedua dibawakan oleh Ns. Ira Erwina, M.Kep., Sp.Kep.J., dengan tema Pengelolaan Emosi pada Remaja. Ia menjelaskan pentingnya mengenali perubahan emosi, memahami pemicunya, serta menggunakan metode seperti five-finger hypnosis untuk menumbuhkan pikiran positif dan menjaga keseimbangan emosi.
Kegiatan dipandu oleh Ns. Windy Freska, M.Kep., yang menghadirkan suasana pelatihan interaktif melalui sesi tanya jawab dan ice-breaking. Para peserta terlihat antusias mempraktikkan langsung teknik relaksasi dan berbagi pengalaman seputar stres di kalangan remaja.
“Kami jadi lebih paham bagaimana membantu teman yang sedang stres. Teknik napas dalam dan five-finger hypnosis ternyata sederhana tapi sangat menenangkan,” ungkap salah satu peserta.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan komitmen tindak lanjut antara tim pengabdian dan Puskesmas Andalas untuk melakukan pendampingan berkelanjutan, agar modul Emosi dan Manajemen Stres dapat diterapkan secara rutin di posyandu remaja.