Kudus (ANTARA) - Pentas barongan kolosal yang digelar di Desa Rendeng, Kabupaten Kudus, tidak hanya menjadi hiburan masyarakat, tetapi juga menjadi ajang kampanye menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal.
"Pentas seni ini merupakan upaya nyata pemerintah dalam melestarikan kesenian tradisional. Bahkan, seni barongan bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan agar anak-anak Kudus mencintai budaya sendiri," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus Mutrikah saat membuka pentas barongan kolosal di Lapangan Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kudus, Minggu.
Ia mendorong pentas barongan kolosal ini menjadi ajang kampanye. Sehingga, anak-anak tidak hanya fokus memegang HP, tetapi juga dapat melihat dan menikmati seni barongan.
"Dengan begitu, kecintaan terhadap budaya sendiri semakin tumbuh," ujarnya.
Festival barongan ini, kata dia, sudah menjadi agenda tahunan di Kudus. Bahkan, penyelenggaraan rutin ini mendapat apresiasi hingga penghargaan tingkat nasional.
Pemerintah daerah terus memberi perhatian khusus dengan memfasilitasi kelompok-kelompok seni barongan, termasuk kelompok Singo Wekasan Budoyo yang sebagian besar beranggotakan generasi muda.
"Alhamdulillah, festival yang diselenggarakan hari ini menjadi penilaian ketika mendapatkan penghargaan nasional. Ini bukti bahwa seni barongan Kudus memiliki daya tarik yang luar biasa," ujarnya.
Ia menambahkan meskipun tanpa dukungan anggaran yang besar, komunitas seni tetap berpartisipasi aktif dalam gelaran festival.
Nantinya, para pelaku seni barongan juga ikut meramaikan parade budaya dalam rangka Hari Jadi Kudus.
Upaya ini sejalan dengan visi-misi Bupati Kudus untuk terus memberi dukungan terhadap pengembangan seni, budaya, dan pariwisata daerah.
Mutrikah menegaskan pelestarian kesenian tradisional tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
"Pemerintah mendukung penuh kesenian tradisional supaya masyarakat dan para pelaku budaya tetap mendapatkan perhatian serta fasilitasi dari Pemda. Tidak hanya pemerintah, tetapi semua pihak harus melindungi dan memanfaatkan kesenian barongan ini," tegasnya.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan partisipasi masyarakat, seni barongan diharapkan tetap lestari sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Kudus, serta menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Kota Kretek tersebut.
Acara tersebut juga dihadiri Sekretaris Komisi D DPRD Kudus Sutriyono.
Pihaknya mendukung acara pentas barongan kolosal, karena untuk melestarikan seni budaya tradisional supaya generasi muda di Kudus menyukai kesenian lokal tersebut.
Selain itu, kesenian lokal tersebut juga tetap langgeng dan semakin berkembang seiring perkembangan zaman.