Sawahlunto (ANTARA) - Lima program unggulan menjadi motor penggerak pengembangan Desa Silungkang Oso Kota Sawahlunto, Sumatera Barat oleh Tim PPK Ormawa Universitas Negeri Padang (UNP). 

Lima program tersebut menyasar penguatan budaya lokal, digitalisasi wisata, dan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat melalui pendekatan partisipatif yang menyeluruh.

Humas Tim PPK Ormawa Desa Silungkang Oso Yahya Saputra, di Sawahlunto, Selasa menjelaskan untuk program pertama yaitu DIGIDES (Digitalisasi Desa Wisata), mendorong transformasi digital desa melalui pembangunan website resmi dan pemasangan QR code di titik-titik strategis pariwisata. Tujuannya untuk memperluas akses informasi bagi wisatawan sekaligus memudahkan promosi potensi lokal secara daring.

"Setelah itu program kedua, yakni SIAGA 1, berfokus pada pelestarian budaya Talempong Batauang, kesenian tradisional khas Silungkang yang mulai jarang ditampilkan. Lewat pelatihan seni bagi pemuda desa dan pementasan budaya, program ini menjadi ruang regenerasi nilai-nilai warisan leluhur sekaligus potensi hiburan dalam paket wisata budaya," kata dia.

Kemudian SIAGA 2, sebagai subprogram ketiga, menitikberatkan pada penguatan kelembagaan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Melalui pelatihan manajemen wisata dan pendampingan pengelolaan destinasi, masyarakat desa diharapkan lebih mandiri dan profesional dalam mengelola sektor wisata yang berkembang.

Yahya melanjutkan, untuk di sektor ekonomi kreatif, program keempat bertajuk RANCAK (Rancang Kreatif Silungkang) hadir untuk mendampingi UMKM desa dalam mengembangkan produk turunan berbasis songket dan kayu manis. Pendampingan ini tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga pada desain, kemasan, dan strategi pasar agar produk lokal lebih kompetitif.

Ditambah dengan program kelima, GLOW-UP (Go Lokal Wisata Unggulan dan Promosi), menjadi langkah branding terpadu dengan merancang logo resmi wisata desa serta memproduksi video promosi profesional yang menampilkan keunikan budaya, kekayaan alam, dan keramahan masyarakat Silungkang Oso.

Kelima program tersebut dirancang melalui riset lapangan dan dialog langsung dengan masyarakat, sehingga menjawab kebutuhan nyata di desa. Manfaatnya diharapkan tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi menjadi fondasi keberlanjutan desa sebagai kawasan wisata budaya yang aktif, kreatif, dan berdaya saing.

Kepala Desa Silungkang Oso, Ferdinal menyambut baik dan siap bersinergi dengan para mahasiswa tersebut, untuk memperluas referensi ilmiah dan akademis pemerintah desa dalam inovasi pemberdayaan dan pengembangan potensi ekonomi sosial budaya.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran adik-adik mahasiswa. Program ini bukan hanya kegiatan seremonial, tapi solusi nyata yang kami rasakan manfaatnya,” ujar 

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi lintas elemen, Desa Silungkang Oso bergerak menuju wajah baru yang lebih tangguh secara budaya dan mandiri secara ekonomi.


Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025