Padang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berkolaborasi dalam mengimplementasikan quick win di Ranah Minang.
"Hal pertama yang kita kolaborasikan dengan Dinas Pendidikan yakni terkait Taman Asuh Sayang Anak atau Tamasya," kata Kepala BKKBN Provinsi Sumbar Mardalena Wati Yulia di Padang, Rabu.
Mardalena mengatakan kolaborasi tersebut akan menyasar 83 tempat penitipan anak yang aktif dan tersertifikasi. BKKBN akan memastikan para pengasuh mengetahui pola asuh yang tepat. Upaya ini penting mengingat tantangan bonus demografi yang dihadapi Indonesia.
"Ada tempat penitipan anak yang berada di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dan nantinya akan disertifikasi termasuk pembinaan lebih lanjut," ujar dia.
Kedua, BKKBN akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan Sumbar untuk menyukseskan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Program kedua ini penting untuk mencegah berbagai kenakalan remaja, termasuk mengintegrasikannya dengan kurikulum yang berisi materi isu-isu kependudukan.
"Hal ini salah satunya untuk membentengi siswa dari fenomena atau dampak negatif globalisasi seperti penyalahgunaan alat komunikasi," ujar dia.
Menurut dia, perlu komitmen tegas dari sekolah untuk mengajarkan anak didik agar memahami manfaat memahami isu kependudukan seperti dampak lesbian, gay, biseksual dan transgender atau LGBT, perundungan, perilaku seksual menyimpang, penyalahgunaan narkotika, tawuran dan lain sebagainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Barlius menyambut baik kerja sama kedua belah pihak dalam meningkatkan literasi maupun pembinaan generasi muda lewat integrasi materi kependudukan ke dalam kurikulum.
Terkait praktik LGBT Dinas Pendidikan setempat bersama BKKBN menolak keras perilaku menyimpang tersebut. Selain abnormal, perilaku ini juga bertentangan dengan norma agama, adat dan budaya Indonesia.
"Perlu dukungan semua pihak terkait penguatan fungsi keluarga untuk membentuk pondasi karakter anggota keluarga yang kuat supaya tidak terlibat perilaku yang bertentangan dengan masyarakat," ujar dia.
Selain Tamasya dan SKK BKKBN bersama Dinas Pendidikan Sumbar juga berkolaborasi menyukseskan program Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati) hingga Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting. Program ini akan menyasar para ibu hamil, ibu menyusui, ibu yang mempunyai bayi usia di bawah dua tahun dan termasuk pada kelompok masyarakat ekonomi lemah.