Padang (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) memperbanyak program pembinaan kepada narapidana kasus narkotika agar mereka bisa pulih, bertobat, dan tidak mengulangi perbuatannya.
"Tujuan kami adalah memperbaiki tingkah laku dan perbuatan warga binaan selama mereka menjalani hukuman di Lapas Padang," kata Kepala Lapas Junaidi Rison, di Padang, Kamis.
Menurutnya dari 901 warga binaan di Lapas Padang saat ini, sekitar enam puluh persennya tersangkut kasus narkoba. Dari enam puluh persen itu yang mendominasi adalah penyalahguna.
Ia mengatakan untuk mewujudkan perubahan bagi narapidana penyalahguna narkoba Lapas telah menyiapkan sejumlah program khusus.
Pertama adalah program rehabilitasi yang bekerjasama dengan pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP).
Melalui program tersebut para narapidana akan mendapatkan arahan serta bimbingan langsung dari ahlinya untuk membantu kesembuhan dari ketergantungan obat-obatan terlarang.
Narapidana yang mengikuti rehabilitasi adalah mereka yang telah melalui skrining dan asesmen secara mandiri oleh petugas Lapas Padang.
Junaidi menerangkan narapidana akan mengikuti rehabilitasi selama enam bulan penuh, dan ditempa berbagai materi dari pihak BNN.
Kedua adalah program pesantren yang menjadi wadah pembinaan rohani terhadap warga binaan lewat berbagai ilmu keagamaan.
Dalam program yang digulirkan setiap hari itu Lapas Padang menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yang menghadirkan narasumber serta guru, termasuk dengan pihak Kanwil Kemenag.
Ia mengatakan dalam pesantren narapidana bisa mempelajari tata cara Shalat dan bacaannya, membaca Al-Quran, mendengarkan ceramah, serta mempelajari ilmu Agama lainnya.
"Dalam pesantren ini kini sudah diaktifkan puasa sunah yakni pada Senin dan Kamis yang diikuti oleh warga binaan, ini semua demi mengisi spiritual dan rohani warga binaan," jelasnya.
Ia menyebutkan program lainnya adalah gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) yang bekerjasama dengan Kawarcab Padang, narapidana turut mempelajari berbagai keahlian dan kecakapan Pramuka.
Junaidi berharap berbagai program serta upaya yang dilakukan oleh pihaknya bisa membantu narapidana penyalahguna narkoba berubah, dan menjadi manusia yang lebih baik.