Sa (ANTARA) - Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat bersinergi bersama Bank Nagari dalam upaya meringankan pengeluaran masyarakat Desa Taratak Bancah dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Jum'at menyampaikan upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan Operasi Pasar Pangan atau akrab dikenal dengan 'Gerakan Pangan Murah'.
"Ini wujud kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat agar bisa membeli kebutuhan bahan pangan dengan harga yang terjangkau. Jadi skema yang dilaksanakan yaitu untuk sejumlah komoditas bahan pangan tersebut diberi subsidi oleh pemerintah, sehingga masyarakat bisa menikmati diskon/potongan harga," kata dia.
Ia menyebut gerakan pangan murah ini memiliki arti dan peran strategis dalam membantu kebutuhan masyarakat, menstabilkan dampak inflasi dan sejumlah manfaat lainnya.
Sinergi dengan Bank Nagari yaitu dengan berkontribusinya bank kebanggaan 'urang awak' itu menjadi donatur untuk subsidi potongan harga komoditas bahan pangan yang dijual pada gerakan pangan murah tersebut.
Pj Wali Kota Fauzan Hasan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas partisipasi Bank Nagari pada upaya nyata membantu masyarakat Desa Taratak Bancah itu.
Sementara Kepala Cabang Bank Nagari Kota Sawahlunto Rusdi menyebut keterlibatan pihaknya tersebut sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk peduli dan membantu masyarakat terutama pada aspek ekonomi dan sosial.
"Kita menilai kehadiran pasar murah seperti ini dampak sosial-ekonomi kepada masyarakat itu cukup signifikan. Apalagi di minggu ini bertepatan dengan momen akhir tahun yaitu ada Natal dan Tahun Baru (Nataru), biasanya ada pengaruh pada fluktuasi harga di pasar," kata dia.
Tersedianya bahan-bahan pangan dengan subsidi harga atau lebih murah daripada harga asli di pasar, telah memberi manfaat besar bagi warga di Desa Taratak Bancah tersebut yang selama ini dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan sering terkendala persoalan jarak ke ibu kota kecamatan di mana pasar dan banyak akses ke fasilitas perekonomian tersedia.
Kepala Desa Taratak Bancah Arben menyebut kalau warga mengunakan jasa ojek untuk transportasi ke desa tetangga yaitu Desa Muaro Kalaban yang menyediakan banyak fasilitas berbelanja maka untuk pulang dan pergi setidaknya mengeluarkan ongkos rata-rata sampai Rp40 ribu.
"Biasanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, masyarakat kami berbelanja di pasar nagari atau warung-warung sekitar, tentunya dengan harga normal pasar yang fluktuatif. Sekarang dengan datang operasi pasar ini masyarakat senang, mereka terbantu bisa belanja dengan harga lebih murah," kata dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih menyebut ada empat komoditi bahan pangan yang diberi subsidi senilai Rp10 ribu/satuan.
"Untuk minyak goreng yaitu harga normal Rp34 ribu/2 liter, disubsidi menjadi Rp24 ribu/2 liter. Kemudian telur ayam dari harga normal Rp54 ribu/lapik disubsidi menjadi Rp44 ribu/lapik," ujar dia merinci.
Dilanjutkan dengan cabe merah dari harga normal Rp58 ribu disubsidi menjadi Rp48 ribu, kemudian bawang putih tetap pada harga Rp40 ribu.
"Kalau untuk bawang merah ada dua jenis, pertama yang harga normalnya Rp35 ribu itu kita subsidi menjadi Rp25 ribu. Sementara yang harga normalnya Rp30 ribu disubsidi menjadi Rp20 ribu," kata dia.
Ia menambahkan dari semua komoditi yang dijual telah laris terbeli, sementara untuk jenis yang paling banyak dibeli adalah telur ayam dan minyak goreng.
Untuk stok beras, minyak goreng dan sejumlah komoditi lain dibantu penyediaannya oleh Bulog, salah satunya dengan intervensi melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).