Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengevaluasi penggunaan wadah makanan permakanan lansia yang sekali pakai di daerah itu agar tidak saja terlihat representatif namun juga ramah lingkungan.

 

"Sekarang menggunakan wadah sekali pakai, kalau sebelumnya menggunakan wadah dari sterofoam, sekarang tidak lagi (sterofoam) karena kabarnya tidak baik untuk kesehatan (tapi masih menggunakan sekali pakai)," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Muhammad Rum di Pariaman, Jumat. 

 

Ia mengatakan evaluasi tersebut merupakan salah satu keluhan masyarakat khususnya penerima bantuan sosial itu yang menilai wadah yang digunakan kurang representatif, mudah rusak, dan menimbulkan sampah.

 

Ia menyampaikan pihaknya ingin wadah makanan permakanan untuk lansia seperti wadah yang digunakan untuk makanan permakanan disabilitas yang terbuat dari stenlis.

 

"Kami berharap ke Kementerian Sosial (Kemensos) agar menyamakan tempat makanannya," katanya. 

 

Ia berharap Kemensos RI menindaklanjuti permohonan penggantian wadah makanan tersebut karena meskipun pihaknya ingin menggantinya melalui APBD atau pokok pikiran anggota dewan namun daerah itu selalu terkendala anggaran.

 

Ia menjelaskan program permakanan sosial merupakan program Kemensos yang dalam penyalurannya ke penerima manfaat dilakukan oleh kelompok masyarakat (Pokmas). 

 

"Uangnya langsung ke rekening Pokmas bukan melalui kami (dinas), kami hanya melakukan pengawasan agar berjalan lancar, serta mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang muncul," ujarnya.

 

Ia menyebutkan pada 2024 jumlah lansia penerima program permakanan 98 orang lansia yang jumlah itu meningkat menjadi 182 orang pada 2025. Lalu untuk disabilitas, lanjutnya penerima bantuan permakanan pada 2024 mencapai 334 orang yang jumlah itu meningkat menjadi 414 orang pada 2025. 

 

Sebelumnya, jumlah penerima bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa permakanan di Kota Pariaman, Sumatera Barat bertambah 164 orang dari 432 pada 2024 menjadi 596 orang pada 2025.


"Jumlahnya meningkat dari sebelumnya, data tersebut sesuai dengan yang kami usulkan ke Kemensos RI," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman Muhammad Rum di Pariaman.

Ia mengatakan 596 orang penerima bansos permakanan sosial tersebut terdiri dari dua kelompok yakni lansia sebanyak 182 orang dan disabilitas 414 orang.

Ia menyampaikan pada 2024 jumlah penerima permakanan sosial di Pariaman hanya 98 orang lansia dan 334 orang disabilitas.

 


Pewarta : Aadiaat Makruf S.
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024