Padang (ANTARA) - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengaetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, pada Kamis.

 

Dalam kuliah umum dengan tema membangun narasi kebangsaan untuk masa depan RI, Hasan Nasbi membahas tentang “mata air yang tak boleh kering di Minangkabau”.

 

ia mengatakan orang Minang terkenal sebagai suku penghasil tokoh-tokoh pemikir bangsa, seperti Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Agus Salim dan Tan Malaka.

 

“Kita memang harus membangun kebanggaan sebagai orang yang berasal dari Minangkabau, tapi bukan chauvinisme yang hanya bangga dan mengagung-agungkan bangsa sendiri, dan memandang rendah bangsa lain,” katanya.

 

Menurutnya yang harus ditumbuhkan adalah kebanggaan sebagai orang Minang, namun juga mengakui kehebatan orang lain.

 

“Kita ingin membangun bangsa ini dengan orang-orang hebat dari daerah lain. Kebanggan itu yang harus kita tumbuhkan, karena kita bagian dari bangsa Indonesia, dan bangsa ini peran terbesar dari pembentukannya itu ada di tangan orang-orang Minangkabau,” jelasnya.

 

Ia menyebutkan empat tokoh dasar pemikir bangsa Indonesia selain Soekarno, tiga lainnya merupakan orang MInangkabau yakni Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka.

 

“Kita harus bangga pemikir bangsa ini adalah orang Minangkabau, tapi kita juga harus mau mengakui kalau orang lain juga hebat. Pandangan ini yang selama ini belum kita tumbuhkan, karena begitulah cara kita membangun semangat kebangsaan” lanjutnya.

 

Ia melanjutkan rasa seperti itu harus dibangun, agar talenta-talenta terbaik bangsa dapat menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Selain itu untuk membangun bangsa, talenta terbaik bangsa harus berani masuk ke berbagai sektor. Tidak hanya harus masuk ke pemerintahan atau pusat kekuasaan, namun juga bisa masuk ke sistem teknologi.

 

“Dengan bergerak bersama-sama dengan kebanggaan sebagai orang Sumatera Barat, dan Minangkabau yang punya kakek nenek cemerlang di masa lalu, itu akan jadi sesuatu,” katanya.

 

Pria kelahiran Kota Bukittinggi yang saat ini berusia 45 tahun berharap, agar generasi muda saat ini tidak hanya fokus menuntut ilmu, namun juga aktif berorganisasi. 

 

Sementara itu rektor Universitas Negeri Padang, Krismadinata mengatakan kuliah umum yang diberikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa UNP dan Sumatera Barat, agar nantinya tidak hanya berada dipinggir pusaran, namun dapat masuk ke dalam pusaran dengan memberi pengaruh dan manfaat kepada masyarakat.

 

“Kita tantang adik-adik mahasiswa mengundang tokoh-tokoh pemikir tentang kemasyarakatan untuk berdiskusi di UNP, agar dapat menambah ilmu dan wawasan,” katanya.

 

Ia menyebutkan membangun narasi kebangsaan untuk masa depan RI sudah lama diterapkan di UNP, karena pemimpin maupun pengajar yang ada di UNP tidak selalu berasal dari Sumatera Barat dan lulusan UNP, namun juga ada dari daerah lain, dan perguruan tinggi lainnya, begitupun mahasiswanya juga beragam.

 

“Sebagai anak muda kita jangan punya mental pecundang, tapi harus percaya diri dan mengaggap semua orang itu sama dan setara,” katanya.


Pewarta : Melani Friati
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024