Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mengharapkan akses jalan Sumbar-Riau yang terganggu akibat amblas di Kecamatan XIII Koto Kampar, Riau dapat kembali lancar menjelang libur sekolah dan perayaan Natal 2024 serta pergantian tahun baru (Nataru) ke 2025 karena dapat mempengaruhi sektor pariwisata daerah itu.
"Saya dengar sudah bisa sistem buka tutup, mudah-mudahan (jalannya) bisa segera pulih," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Raski Fitra di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan meskipun terganggunya akses jalan tersebut belum berdampak pada kunjungan wisatawan ke Pariaman karena siswa belum libur sekolah dan libur Nataru dimulai pada 25 Desember 2024.
Namun, lanjutnya banyak perantau asal daerah itu dan sekitarnya berada di Riau yang diprediksi pulang kampung serta berlibur ke Pariaman pada libur sekolah dan Nataru. Apalagi lama waktu libur berlangsung sekitar satu minggu.
"Mudah-mudahan kondisi jalan kembali baik dan cuaca juga mendukung," katanya.
Ia menyampaikan pada akhir pekan serta libur sekolah dan kerja kunjungan wisatawan dari luar Sumbar didominasi asal Riau sehingga terganggunya akses jalan tersebut dapat mengganggu sektor pariwisata daerah.
Meskipun pihaknya tidak memiliki data jumlah pasti berapa persentase wisatawan asal Riau berlibur ke Pariaman namun berdasarkan laporan petugas lapangan yang menanyakan langsung ke wisatawan serta pengamatan nomor kendaraan diketahui warga asal provinsi itu mendominasi mengunjungi Pariaman.
"Wisatawan dari Riau, kemudian Jambi banyak berkunjung ke Pariaman," ujarnya.
Ia menyebutkan pada 2023 jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu mencapai 2,3 juta sedangkan pada tahun ini bisa meningkat menjadi 2,6 juta.
Diketahui akses jalan Sumbar-Riau terganggu semenjak Senin (25/11) akibat jalan penghubung kedua provinsi itu amblas yang disebabkan oleh tingginya curah hujan. Pihak terkait menerapkan sistem buka tutup semenjak Senin (9/11).
Sebelumnya, jalan di jalur lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya di Kilometer 106-107 di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, amblas akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.
Kemacetan akibat jembatan yang hampir amblas di KM 106-107 Kecamatan XIII Koto Kampar telah terjadi sejak Senin (25/11) dini hari. Hal ini menyebabkan kendaraan berat tak bisa melintas.
“Jalan berpotensi amblas lagi, sehingga untuk sementara kendaraan besar tidak bisa lewat,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kampar AKP Vino Lestari saat dihubungi dari Pekanbaru.