Padang (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Padang, Sumatera Barat membantu ratusan pencari kerja di daerah itu untuk bisa mendapatkan pekerjaan sepanjang 2024.
Kepala Bagian Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakerin Kota Padang, fadly Syahrial di Padang, Jumat, mengatakan bantuan yang diberikan itu melalui program perluasan kerja, peningkatan kapasitas pencari kerja disabilitas dan menfasilitasi pencari kerja pada sejumlah perusahaan.
"Untuk program perluasan kerja, pada 2024 kita memberikan pada 60 pekerja musiman di Kelurahan Bungus Timur," katanya.
Melalui program yang dibiayai APBD tahun 2024 itu pekerja musiman tersebut diikutsertakan dalam proyek padat karya yaitu pengerasan jalan.
Selain itu Disnakerin Padang juga memberikan peningkatan keterampilan bagi 16 orang penyandang disabilitas masing-masing tujuh orang penyandang disabilitas rungu, dan sembilan disabilitas daksa.
“Tenaga disabilitas merupakan salah satu potensi yang menjadi perhatian pemerintah. Ada kewajiban bagi perusahaan atau pemerintah daerah untuk menampung pekerja disabilitas. Karena itu kita memberikan peningkatan kompetensi bagi mereka. Kita melaksanakan training data entri dan mental toughness,” katanya.
Selain dua program tersebut, pihaknya juga melakukan kegiatan canvassing dengan mendatangi perusahaan untuk mendata lowongan kerja yang tersedia.
"Melalui kegiatan itu hingga Oktober 2024, Disnakerin Padang telah membantu 678 tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan," katanya.
Ia menyebut, Pemkot Padang akan terus berinovasi untuk membantu pencari kerja agar bisa mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat pengangguran di daerah itu bisa ditekan.
Salah satu inovasi itu adalah aplikasi SiRepi (Sistem Rekrutmen, Pemagangan, Penempatan, dan Pelaporan Tenaga Kerja) untuk memudahkan masyarakat dalam mencari pekerjaan yang diluncurkan pada Agustus 2024.
Angka pengangguran di Kota Padang terus menurun sejak 2020. Tercatat pada 2021 angka pengangguran sebesar 13,37 persen. Kemudian di tahun 2022 turun menjadi 11,66 persen. Dan di 2023 turun lagi menjadi 10,86 persen.*