Lubukbasung (ANTARA) -
Kepolisian Resor Agam, Sumatera Barat menggerahkan sebanyak 80 personel untuk pengamanan debat publik putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Stasiun TVRI Sumbar, Sabtu (16/11) malam.
Kapolres Agam AKBP Muhammad Agus Hidayat melalui Kabagops AKP Bezaliel Mendrofa dan Kasat Intelkam Polres Agam AKP Roni di Lubuk Basung, Minggu, mengatakan, ke 80 personel itu berasal dari Polres Agam 50 orang dan Polresta Padang 30 orang
"Pengamanan ini melibatkan personel dari Sat Intelkam, Sat Sabhara, Sat Reskrim, Sat Binmas dan Sat Lantas dengan tujuan untuk memastikan agar kegiatan debat berjalan aman dan lancar," katanya.
Ia mengatakan seluruh personel sudah disiagakan di beberapa titik atau lokasi seperti pintu masuk utama, pintu masuk ruang debat dan akses keluar masuk lainnya. Juga mengamankan arus lalu lintas demi kelancaran kegiatan tersebut.
Personel kepolisian berjaga di sekitar lokasi debat, baik di dalam maupun di luar gedung. Mereka melakukan pemeriksaan terhadap setiap pengunjung yang hendak masuk ke area acara.
"Kita juga memantau situasi di sekitar lokasi untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan," katanya.
Dengan adanya pengamanan yang ketat, debat publik ini dapat berjalan dengan lancar dan tertib.
Hal ini menunjukkan komitmen aparat keamanan dalam menjaga kondusifitas situasi kamtibmas, khususnya menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
“Kami mengapresiasi kerja sama dari semua pihak, baik penyelenggara, peserta, maupun masyarakat yang telah mendukung suksesnya kegiatan debat ini, dan sampai di penghujung acara situasi berada dalam keadaan kondusif," katanya.
Sementara Ketua KPU Agam Herman Susilo menambahkan debat putaran kedua mengangkat tema pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan ini diikuti oleh empat pasangan calon.
Masing-masing pasangan memaparkan visi dan misi mereka serta saling beradu argumen dalam menjawab pertanyaan dari panelis.
"Ada enam sekmen atau bagian dalam penjabaran tema tersebut," katanya.
Ia mengatakan ada enam panelis pada debat tersebut dan tim perumus sebanyak enam orang.
Panelis dan perumus berlatar belakang beragam, yakni akademisi, tokoh masyarakat, dan lainnya.
"Panelis dan perumus dari berbagai latar belakang," katanya.