Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar melalui Dinas Pertanian setempat dan Kodim 0307 Tanah Datar mulai melaksanakan optimasi lahan di.  Kecamatan Lima Kaum dan Rambatan.

Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani di Batusangkar Senin, mengatakan kegiatan optimasi lahan ini bertujuan untuk memulihkan produktivitas lahan sawah warga yang terdampak bencana banjir bandang.

Data Dinas Pertanian Tanah Datar, adapun jumlah lahan yang dilakukan optimasi mencapai 335 hektare lahan pertanian yang tersebar di 14 Kecamatan.

"Jumlah 335 hektar itu sudah melakukan verifikasi ulang berdasarkan pemetaan dilapangan, semua lahan itu merupakan kategori berat." kata dia.

Sri Menjelaskan, pelaksanaan kegiatan optimasi lahan ini di Sumatera Barat dilaksanakan berdasarkan Memorandum of Understand (MoU) antara Korem 032 Wirabraja dengan Dinas Pertanian Provinsi.

Sementara untuk Kabupaten Tanah Datar sendiri dilakukan berdasarkan perjanjian kerjasama antara Kodim 0307 dengan Dinas Pertanian Tanah Datar.

"Jadi pengerjaan optimasi lahan ini dikerjakan bersama pihak TNI dan telah mulai dikerjakan sejak 1 November dengan batas waktu pelaksanaan hingga 31 Desember 2024," jelas Sri.

Lebih lanjut kata dia, hasil pemetaan di lapangan bersama TNI untuk sebaran sawah yang akan dikerjakan ada di 14 Kecamatan dengan jumlah bervariasi.

Untuk Lima Kaum sendiri total lahan yang akan di optimasi mencapai 72,27 hektare dan Kecamatan Rambatan 35,49 hektare dengan jumlah alat berat yang bekerja saat ini sudah delapan alat berat.

"Sementara untuk lahan lainnya telah mulai juga dikerjakan secara manual oleh TNI bersama masyarakat dan kelompok tani sembari menunggu alat berat masuk. Namun ada juga lahan sawah yang tidak memungkinkan untuk dimasuki alat berat," lanjut dia.

Dia berharap, hingga batas waktu yang ditargetkan semua lahan pertanian yang tertimbun material bencana banjir bandang itu bisa segera difungsikan.

"Yang jelas saat ini fokus pemerintah untuk optimasi sawah ini adalah bagaimana mengembalikan fungsi lahan pertanian untuk bisa difungsikan kembali," ujar dia.
 

Pewarta : Etri Saputra
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024