Lubukbasung (ANTARA) -
Kelompok Ternak Karya Maju Jorong Pamatang Panjang, Nagari atau Desa Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, binaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berhasil mengembangkan sapi, sehingga jumlahnya meningkat.
 
Ketua Kelompok Ternak Karya Maju Harizam di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan saat ini sapi bertambah dari empat menjadi delapan ekor semenjak bantuan diterima pada 2022.
 
"Sudah ada empat ekor anak sapi dari tiga indukkan sapi milik kelompok kami," katanya.
 
Ia mengatakan sapi tersebut dibeli pada 2022 sebanyak empat ekor dan digembalakan oleh empat orang anggota.
 
Dari empat ekor induk itu, satu induk memiliki dua anak, dua ekor memiliki satu ekor anak dan satu induk lainnya tidak beranak, sehingga diganti dengan sapi betina lainnya.
 
"Sudah dua kali induk sapi ini kita ganti dan dalam waktu dekat bakal dibeli dengan induk baru yang produktif," katanya.
 
Ia menambahkan sapi yang sudah beranak lebih dari dua ekor bakal digilirkan untuk mengembalakan dengan anggota kelompok lain, sehingga seluruh anggota bisa memiliki ternak.
 
Untuk anak sapi berkelamin jantan bakal dijadikan sapi pedaging yang dipotong saat Idul Fitri atau Idul Adha.
 
"Ini rencana kita kedepan sesuai hasil dari kesepakatan saat rapat dengan anggota," katanya.
 
Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Rusdiyan P. Ritonga menambahkan di Agam ada tiga kelompok binaan BKSDA Sumbar dan setiap saat dilakukan pembinaan.
 
"Kita menurunkan petugas untuk melakukan pembinaan bagi kelompok, agar usaha mereka berkembang dengan baik," katanya.
 
Ia mengakui kelompok tersebut berada di daerah penyanga kawasan dan sebelum bantuan dikucurkan, anggota kelompok dilatih dan mereka dibawa untuk belajar lapangan dalam meningkatkan kapasitas anggota.
 
Dengan cara itu, tambahnya anggota kelompok bisa mendapat gambaran bagaimana cara mengembangkan usaha mereka dengan baik untuk meningkatkan ekonomi anggota.
 
"Ini sesuai dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan hutan, sehingga ekonomi warga membaik dan ketergantungan ke kawasan berkurang," katanya.
 

Pewarta : Yusrizal
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024