Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menyerahkan bantuan untuk keluarga korban bencana longsor yang terjadi di lokasi eks tambang emas, Nagari Sungai Abu, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kabupaten Solok Safrudin di Solok, Rabu, mengatakan bantuan yang diberikan tersebut berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Solok.
"Bantuan tersebut berasal dari zakat ASN Kabupaten Solok dan masyarakat setempat," ujar dia.
Total bantuan yang diserahkan tersebut senilai Rp38 juta dari Baznas. Diserahkan secara simbolis kepada 19 keluarga korban bencana longsor tambang di Nagari Sungai Abu.
Safrudin berharap semoga bantuan yang diserahkan tersebut dapat dipergunakan dan dapat membantu meringankan beban para keluarga korban longsor.
"Kami beserta jajaran Pemkab Solok juga mengucapkan rasa duka cita yang mendalam kepada bapak/ibu keluarga korban musibah bencana longsor tambang Nagari Sungai Abu yang melanda beberapa waktu yang lalu," katanya.
Ia juga mengimbau keluarga korban bencana yang meninggal dunia agar bersabar karena ini semua adalah kehendak Yang Maha Kuasa.
"Bagi keluarga korban yang mengalami luka atau pun cidera mudah-mudahan segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT," ujar dia.
Sebelumnya, bencana longsor telah menimpa para pekerja tambang emas di lokasi eks tambang emas, Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar pada Jumat (27/9) lalu.
Basarnas menyatakan akibat peristiwa longsor itu terdapat 25 orang korban yang terdiri atas 13 orang meninggal dan 12 orang selamat yang telah berhasil dievakuasi dari lokasi longsor merupakan eks tambang emas pada Minggu (29/9).
Sebelumnya, tim gabungan sempat mengalami kesulitan saat melakukan evakuasi karena lokasi longsor yang sangat jauh dan sulit dilalui. Bahkan, untuk menuju lokasi longsor tim gabungan harus berjalan kaki sekitar empat hingga tujuh jam.
Korban dievakuasi dari dalam hutan dengan alat yang terbilang sederhana yaitu menggunakan tandu kayu beralaskan sarung. Para korban yang telah berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kabupaten Solok Safrudin di Solok, Rabu, mengatakan bantuan yang diberikan tersebut berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Solok.
"Bantuan tersebut berasal dari zakat ASN Kabupaten Solok dan masyarakat setempat," ujar dia.
Total bantuan yang diserahkan tersebut senilai Rp38 juta dari Baznas. Diserahkan secara simbolis kepada 19 keluarga korban bencana longsor tambang di Nagari Sungai Abu.
Safrudin berharap semoga bantuan yang diserahkan tersebut dapat dipergunakan dan dapat membantu meringankan beban para keluarga korban longsor.
"Kami beserta jajaran Pemkab Solok juga mengucapkan rasa duka cita yang mendalam kepada bapak/ibu keluarga korban musibah bencana longsor tambang Nagari Sungai Abu yang melanda beberapa waktu yang lalu," katanya.
Ia juga mengimbau keluarga korban bencana yang meninggal dunia agar bersabar karena ini semua adalah kehendak Yang Maha Kuasa.
"Bagi keluarga korban yang mengalami luka atau pun cidera mudah-mudahan segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT," ujar dia.
Sebelumnya, bencana longsor telah menimpa para pekerja tambang emas di lokasi eks tambang emas, Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar pada Jumat (27/9) lalu.
Basarnas menyatakan akibat peristiwa longsor itu terdapat 25 orang korban yang terdiri atas 13 orang meninggal dan 12 orang selamat yang telah berhasil dievakuasi dari lokasi longsor merupakan eks tambang emas pada Minggu (29/9).
Sebelumnya, tim gabungan sempat mengalami kesulitan saat melakukan evakuasi karena lokasi longsor yang sangat jauh dan sulit dilalui. Bahkan, untuk menuju lokasi longsor tim gabungan harus berjalan kaki sekitar empat hingga tujuh jam.
Korban dievakuasi dari dalam hutan dengan alat yang terbilang sederhana yaitu menggunakan tandu kayu beralaskan sarung. Para korban yang telah berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.