Solok (ANTARA) - Kabupaten Solok dikenal sebagai salah satu produsen bawang merah terbesar di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, PLN Unit Induk Distibusi (UID) Sumatera Barat realisasikan program electrifying agriculture di salah satu lokasi Kabupaten Solok, yaitu di Jorong Bulakan Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti, pada Kelompok Tani Tunas Jaya.
Pengaplikasian teknologi listrik pada bidang pertanian atau electrifying agriculture dilakukan lewat Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN UID Sumbar senilai Rp. 205 juta. Program difokuskan pada Hilirisasi Electric Pump, bertujuan untuk menggantikan peralatan pertanian konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil dengan pompanisasi berbasis energi listrik.
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga untuk mengurangi biaya operasional dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Berkat transfomasi pertanian bawang merah ini, para petani di Kelompok Tani Tunas Jaya kini dapat mengoperasikan sistem irigasi yang lebih efisien dengan menggunakan pompa listrik. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah hingga 60% serta memangkas biaya operasional yang sebelumnya tinggi.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengaku bangga karena program electrifying agriculture terbukti meningkatkan produktivitas pertanian penerima manfaat TJSL dengan memberikan keuntungan yang lebih besar.
‘’Semoga dapat menjadi percontohan bagi petani lainnya untuk mengadopsi teknologi electrifying agriculture yang ramah lingkungan, ramah di telinga karena tidak berisik, dan yang terpenting adalah efisien,’’ tutur Eric kemudian.
Yohanes Indra, Staf Ahli Bupati Solok yang hadir pada simbolis Penyerahan Bantuan TJSL kepada Kelompok Tani Tunas Jaya sampaikan apresiasinya kepada PLN.
‘’Mewakili Pemerintahan Daerah Solok kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang betul-betul berkontribusi nyata pada pembangunan ekonomi Kabupaten Solok. Penerapan teknologi pertanian di Talang Babungo ini akan kami sebarluaskan kepada masyarakat sehingga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang luas dan berkelanjutan,’’ lanjutnya.*
Pengaplikasian teknologi listrik pada bidang pertanian atau electrifying agriculture dilakukan lewat Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN UID Sumbar senilai Rp. 205 juta. Program difokuskan pada Hilirisasi Electric Pump, bertujuan untuk menggantikan peralatan pertanian konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil dengan pompanisasi berbasis energi listrik.
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga untuk mengurangi biaya operasional dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Berkat transfomasi pertanian bawang merah ini, para petani di Kelompok Tani Tunas Jaya kini dapat mengoperasikan sistem irigasi yang lebih efisien dengan menggunakan pompa listrik. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah hingga 60% serta memangkas biaya operasional yang sebelumnya tinggi.
General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengaku bangga karena program electrifying agriculture terbukti meningkatkan produktivitas pertanian penerima manfaat TJSL dengan memberikan keuntungan yang lebih besar.
‘’Semoga dapat menjadi percontohan bagi petani lainnya untuk mengadopsi teknologi electrifying agriculture yang ramah lingkungan, ramah di telinga karena tidak berisik, dan yang terpenting adalah efisien,’’ tutur Eric kemudian.
Yohanes Indra, Staf Ahli Bupati Solok yang hadir pada simbolis Penyerahan Bantuan TJSL kepada Kelompok Tani Tunas Jaya sampaikan apresiasinya kepada PLN.
‘’Mewakili Pemerintahan Daerah Solok kami mengucapkan terima kasih kepada PLN yang betul-betul berkontribusi nyata pada pembangunan ekonomi Kabupaten Solok. Penerapan teknologi pertanian di Talang Babungo ini akan kami sebarluaskan kepada masyarakat sehingga menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang luas dan berkelanjutan,’’ lanjutnya.*