Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengupayakan penurunan angka kematian ibu dan bayi serta menurunkan angka stunting di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti di Solok, Jumat, mengatakan untuk menurunkan angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting perlu dilakukan empat strategi utama penyelamatan ibu dan bayi, yakni pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan dan bayi baru lahir serta pada masa usai persalinan.

Skrining layak hamil dilaksanakan pada masa sebelum hamil dengan melakukan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon pengantin dan pasangan usia subur tentang perencanaan kehamilan sehat dengan melakukan deteksi dini/skrining dan pelayanan kesehatan.

Ia mengatakan untuk melaksanakan strategi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan pertemuan pembentukan evaluasi jejaring, skrining layak hamil, antenatal care (ANC), dan stunting.

Elvi juga menekankan pertemuan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan langkah konkret fokus pada penyelamatan ibu dan bayi melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi, terutama pada masa sebelum dan selama kehamilan.

Selain itu, menurutnya kesehatan ibu adalah pondasi bagi lahirnya generasi penerus yang sehat dan berkualitas.

Ia berharap melalui skrining layak hamil dan ANC yang terpadu, Dinkes Solok berupaya memastikan setiap kehamilan adalah kehamilan yang diinginkan dan dipersiapkan dengan baik.

"Kita semua berharap Kota Solok terbebas dari stunting sehingga menjadi kota yang berkah, maju dan sejahtera," ucap Elvi.
 

Pewarta : Rahmatul Laila
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024