Padang (ANTARA) - Sekretaris daerah (Sekda) provinsi Sumatera Barat Hansastri membuka gelaran Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2024 sekaligus memperingati Hari Jadi provinsi itu yang ke-79 di Galeri Taman Budaya Sumbar di Padang, Rabu.
"Pekan kebudayaan daerah menjadi wadah untuk memfasilitasi keberagaman budaya dan interaksi budaya, juga sebagai ruang bersama dan sikap saling menghargai, sarana pelestarian tradisi, sekaligus bentuk pengenalan budaya kepada generasi muda, dengan tujuan sebagai pelindungan, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan kebudayaan," kata Hansastri di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan, PKD yang mengusung tema Rantak Budaya itu menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Rantak Budaya dimaknai sebagai sebuah spirit kebersamaan, serempak dalam hentakan gerak yang dapat memunculkan gerak dan bunyi yang simultan di arena Kebudayaan.
Gerakan bersama ini dimaknai dengan perubahan yang terjadi di wilayah budaya yang dihadapi secara bersama dalam pemajuan kebudayaan, yang akan berefek bagi pertumbuhan generasi muda yang dapat mengenal kebudayaannya dengan jernih.
"Dengan demikian di masa depan mereka tahu posisi dan fungsi sebagai insan budaya, menjadi agen kebudayaan yang berbasiskan kebudayaan masyarakat," katanya.
Di sisi lain kegiatan ini juga merupakan upaya strategis dalam mengangkat dan menggali potensi budaya yang ada di Sumatera Barat beserta upaya merawat ingatan tentang eksistensi kebudayaan lintas generasi dan lintas etnis yang ada di Sumatera Barat melalui tangan-tangan kreatif para seniman.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Jefrinal Arifin mengatakan, digelarnya PKD 2024 bertujuan untuk menggambarkan perkembangan kultural, terutama keragaman seni budaya tradisi untuk memperlihatkan capaian kreativitas dalam pengembangan budaya lokal, seperti dalam industri kreatif, seni pertunjukan dan literasi.
"PKD ini juga untuk menampilkan kekuatan dari tradisi dan budaya daerah dalam mendorong, memperkaya, dan memperkuat berbagai ekspresi budaya kontemporer," katanya.
Pelaku seni budaya ikut berpartisipasi dan tampil pada PKD Sumbar tahun ini yakni pelaku seni tradisi dari Kab/Kota Se-Sumatera Barat sampai komunitas atau sanggar seni.
Selain pertunjukan, PKD yang digelar mulai 2-6 Oktober 2024 itu juga menampilkan pameran seni rupa, Lomba Mars Sumatera Barat, Lomba Fotografi, Lomba Melukis Mural, Workshop Manajemen Event Kesenian Tradisional, Seminar/Diskusi Seni Budaya, dan Bazar Kuliner dan UMKM.
"Pekan kebudayaan daerah menjadi wadah untuk memfasilitasi keberagaman budaya dan interaksi budaya, juga sebagai ruang bersama dan sikap saling menghargai, sarana pelestarian tradisi, sekaligus bentuk pengenalan budaya kepada generasi muda, dengan tujuan sebagai pelindungan, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan kebudayaan," kata Hansastri di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan, PKD yang mengusung tema Rantak Budaya itu menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya, serta mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Rantak Budaya dimaknai sebagai sebuah spirit kebersamaan, serempak dalam hentakan gerak yang dapat memunculkan gerak dan bunyi yang simultan di arena Kebudayaan.
Gerakan bersama ini dimaknai dengan perubahan yang terjadi di wilayah budaya yang dihadapi secara bersama dalam pemajuan kebudayaan, yang akan berefek bagi pertumbuhan generasi muda yang dapat mengenal kebudayaannya dengan jernih.
"Dengan demikian di masa depan mereka tahu posisi dan fungsi sebagai insan budaya, menjadi agen kebudayaan yang berbasiskan kebudayaan masyarakat," katanya.
Di sisi lain kegiatan ini juga merupakan upaya strategis dalam mengangkat dan menggali potensi budaya yang ada di Sumatera Barat beserta upaya merawat ingatan tentang eksistensi kebudayaan lintas generasi dan lintas etnis yang ada di Sumatera Barat melalui tangan-tangan kreatif para seniman.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Jefrinal Arifin mengatakan, digelarnya PKD 2024 bertujuan untuk menggambarkan perkembangan kultural, terutama keragaman seni budaya tradisi untuk memperlihatkan capaian kreativitas dalam pengembangan budaya lokal, seperti dalam industri kreatif, seni pertunjukan dan literasi.
"PKD ini juga untuk menampilkan kekuatan dari tradisi dan budaya daerah dalam mendorong, memperkaya, dan memperkuat berbagai ekspresi budaya kontemporer," katanya.
Pelaku seni budaya ikut berpartisipasi dan tampil pada PKD Sumbar tahun ini yakni pelaku seni tradisi dari Kab/Kota Se-Sumatera Barat sampai komunitas atau sanggar seni.
Selain pertunjukan, PKD yang digelar mulai 2-6 Oktober 2024 itu juga menampilkan pameran seni rupa, Lomba Mars Sumatera Barat, Lomba Fotografi, Lomba Melukis Mural, Workshop Manajemen Event Kesenian Tradisional, Seminar/Diskusi Seni Budaya, dan Bazar Kuliner dan UMKM.