Padang (ANTARA) -
Pusat Krisis (Puskris) Kesehatan Regional Sumatera Barat (Sumbar) memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi ratusan Civitas Akademika Universitas Adzkia Padang.
 
Koordinator Puskris Kesehatan Regional Sumbar drg Das Endresva Dewi M.Si di Padang, Senin mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Sumbar untuk memberikan pelatihan tersebut.
 
Ia menekankan Bantuan Hidup Dasar (BHD) penting untuk dikuasai karena kejadian gagal jantung bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
 
"Keterampilan BHD dapat menyelamatkan nyawa sebelum bantuan medis tiba,” katanya.
 
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah pertolongan pertama yang dilakukan pada pasien/korban henti jantung atau henti nafas untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka, menunjang pernafasan dan sirkulasi tanpa menggunakan alat-alat bantu.
 
Pelatihan tersebut dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi materi dan sesi praktik BHD. Dalam sesi materi, peserta diberikan penjelasan mendalam tentang prinsip-prinsip dasar BHD.
 
Sementara di sesi praktik, fokus pada keterampilan langsung dalam melakukan resusitasi jantung paru (RJP), yang sangat krusial dalam menghadapi situasi darurat seperti gagal jantung mendadak.
 
Kepala Program Studi Gizi Universitas Adzkia, Donal Ortega S.KM M.KM berharap mahasiswa tidak hanya memiliki wawasan akademis, tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi.
 
Ratusan peserta sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Mereka menilai pelatihan semacam ini sangat bermanfaat karena memberikan mereka bekal untuk dapat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat.
 
Kegiatan tersebut sekaligus menunjukkan kesiapsiagaan bencana di Kota Padang dengan kolaborasi antara Pusat Krisis Kesehatan Regional Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, dan Himpunan Perawat Gawat Darurat Medik Sumbar yang datang dari RSUP M.Djamil.*

Pewarta : Ril/Ant
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024