Sawahlunto (ANTARA) -
PT. Bukit Asam (PTBA) terus memberi dukungan dan bantuan terhadap pengembangan perkebunan kopi di Sawahlunto, Sumatera Barat.
 
General Manager PT. Bukit Asam Unit Pertambangan Ombilin (PTBA UPO) Yulfaizon, di Sawahlunto, Rabu menyampaikan saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi atau peninjauan terhadap perkebunan kopi yang sedang dirintis pengelolaannya oleh beberapa jajaran Koramil Sawahlunto bersama Kelompok Tani Muda Berkarya. 
 
"Jadi di kawasan Kayu Gadang Desa Santur itu ada areal tanah yang merupakan salah satu lahan yang termasuk asset milik PTBA. Kemudian karena lahan tersebut belum produktif, maka ternyata ada Sertu Mistono bersama Sertu Supardi dan kelompok tani yang berinisiatif untuk memanfaatkannya dengan menanam kopi, ini yang kita tinjau untuk melihat seperti apa dukungan yang sesuai kita berikan," kata dia.
 
Ia mengatakan PTBA bersikap terbuka terhadap pihak-pihak yang serius dalam memberdayakan berbagai lahan asset perusahaan yang secara regulasi dan keputusan manajemen memang bisa untuk dimanfaatkan dalam mendorong kesejahteraan sosial masyarakat.
 
"Asset memang milik PTBA, kemudian dalam hal ini statusnya pinjam pakai oleh Sertu Mistono dan masyarakat. Kemudian melihat keseriusan dan semangat mereka maka PTBA membuka peluang kemitraan atau memberi bantuan pengembangan perkebunan tersebut," kata dia.
 
Untuk tahap awal ini, PTBA segera menurunkan tim untuk menghitung dan survei total luasan lahan yang dimanfaatkan tersebut.
 
Kemudian PTBA menggandeng mitra binaannya yakni pengusaha UMKM kopi di Sawahlunto atas nama Abi Candra (Ketua Kelompok Tani Tunas Baru Muaro Kalaban) untuk mendampingi Sertu Mistono dan masyarakat di kebun kopi Kayu Gadang Desa Santur tersebut khususnya dalam memberi edukasi/pelatihan terkait teknis menanam, merawat sampai memanen kopi.
 
"Sebelumnya PTBA sudah mempunyai mitra binaan yang berfokus pada usaha kopi, yakni dari Kelompok Tani Tunas Baru dengan Ketuanya Abi Candra. Saudara Abi ini sudah banyak dibantu PTBA, seperti mesin dan peralatan, pemasaran dan pelatihan/bimtek (workshop) serta studi banding, sehingga dia sudah mempunyai ilmu dan kompetensi yang bagus," ujarnya menjelaskan.
 
GM PTBA UPO Yulfaizon menyebut sekarang Abi Candra diajak PTBA untuk berbagi ilmu kepada Sertu Mistono dan masyarakat petani kopi di Kayu Gadang itu agar bisa juga meningkat dan lebih baik hasil panennya.
 
"Ke depan, tidak tertutup kemungkinan bisa saja ada jenis bantuan lain yang bisa diberikan PTBA ke Kayu Gadang ini. Namun tentu melihat dan menyesuaikan dengan seperti apa pertumbuhan dan perkembangan yang berhasil dicapai oleh Sertu Mistono dan teman-temannya di sini," kata dia.
 
Sementara Sertu Mistono menyampaikan terima kasih dan apresiasi dengan komitmen PTBA yang memperhatikan dan mendukung kegiatan perkebunan kopi yang sedang dilaksanakannya bersama sejumlah masyarakat tersebut.
 
"Ini sebenarnya kami mulainya dengan modal nekat saja, tidak ada ilmu terkait berkebun kopi yang kami punya sebelumnya. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah ditanam dan ada beberapa yang mulai panen, ternyata pihak PTBA merespons positif bahkan bersedia mendatangkan instruktur untuk membimbing kami," kata dia.
 
Ia mengaku optimis dengan dukungan PTBA dan ilmu-ilmu yang akan segera diberikan Abi Candra maupun praktisi perkebunan kopi lainnya maka hasil panen di Kayu Gadang tersebut bisa segera meningkat.
 
Sertu Mistono menyebut upaya memberdayakan lahan tidur menjadi lahan produktif seperti yang dilakukan pada tanah asset PTBA di Kayu Gadang Desa Santur tersebut sesuai dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yakni agar jajaran TNI di wilayah satuan masing-masing bisa bergerak memanfaatkan potensi dari lahan-lahan tidur.
 
"Sepertinya arahan pimpinan kami, bahwa dari kegiatan pemberdayaan lahan ini bisa banyak manfaatnya, seperti memperkuat ketahanan pangan, memperkaya varietas pertanian, meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dan lain-lain. Sehingga jajaran TNI diajak terlibat berperan pada hal tersebut," kata dia. (Yudha Ahada)

Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024