Padang (ANTARA) - Juru Bicara (Jubir) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) Ilham Wahab mengatakan tim pencarian masih terus berupaya mengevakuasi korban yang tertimbun longsor di bekas tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.

"Saat ini tim di lapangan terkendala untuk mengevakuasi para korban, namun tetap diusahakan semaksimal mungkin," kata Jubir BPBD Provinsi Sumbar Ilham Wahab di Padang, Jumat.

Ilham mengatakan untuk menuju lokasi kejadian hanya bisa diakses dengan berjalan kaki, yang diperkirakan memakan waktu sekitar empat jam lebih. Hal tersebut dikarenakan kondisi medan yang sulit untuk dilalui kendaraan roda dua.



"Informasinya tim harus berjalan kaki sekitar empat jam dan memasuki hutan untuk bisa mencapai lokasi kejadian," kata dia.

Sementara itu Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang Abdul Malik menyebutkan telah menurunkan 11 personel untuk membantu mengevakuasi para korban dari lokasi longsor.

"Kami menurunkan 11 orang personel untuk membantu mengevakuasi korban yang masih belum ditemukan," ujar dia.



Senada dengan itu, Kepala BPBD Kabupaten Solok Irwan Effendi mengatakan sebanyak 15 orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di lokasi bekas tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok pada Kamis (26/9) sore.

"Dari proses evakuasi dan penyelamatan secara manual hingga pukul 13.40 WIB telah ditemukan 15 korban meninggal dunia," katanya.

Ia mengatakan dari 15 korban meninggal dunia tersebut, sebanyak empat korban telah berhasil dievakuasi ke lokasi sementara, kemudian sisanya hingga kini masih berada di lokasi kejadian.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD ungkap kendala evakuasi korban tertimbun longsor tambang di Solok

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024