Padang (ANTARA) - Ketua sementara DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Irsyad Syafar mengingatkan masyarakat di Ranah Minang untuk menolak segala bentuk praktik politik uang yang berpotensi terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
"Jauhi praktik politik uang yang bisa saja terjadi selama pilkada berlangsung," kata Ketua sementara DPRD Provinsi Sumbar Irsyad Syafar di Padang, Rabu.
Irsyad menyakini apabila masyarakat menolak segala bentuk praktik politik uang, maka Ranah Minang akan mendapatkan pemimpin yang berintegritas serta mengedepankan kepentingan rakyat saat menjabat.
"Segala bentuk transaksional lainnya harus dihindari sehingga lahirlah pemimpin yang benar-benar pilihan masyarakat di 19 kabupaten/kota di Sumbar," ajak dia.
Pemungutan suara pilkada serentak akan berlangsung di 10.846 tempat pemungutan suara (tps) dengan 4.103.084 pemilih yang terdaftar di dalam daftar pemilih tetap (dpt). Secara keseluruhan terdapat 56 pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilkada Serentak 2024.
Pada kesempatan itu, Irsyad juga mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dan memberikan hak politiknya pada 27 November 2024. Sebelum pencoblosan, ia menyarankan konstituen untuk mengenali lebih jauh setiap calon yang akan dipilih.
"Masa kampanye sudah berlangsung, silahkan masyarakat mengenali lebih jauh calon kepala daerah melalui visi dan misi yang diusung," kata dia.
Terpisah, Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen mengatakan pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar diikuti oleh dua pasangan calon. Pasangan nomor urut 1 Mahyeldi dan Vasko Ruseimy diusung oleh lima partai politik yakni PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PBB dan Perindo dengan jumlah gabungan suara sah hasil pemilu anggota DPRD Sumbar 2024 sebanyak 1.200.925 suara.
Sementara, pasangan nomor urut 2 Epyardi Asda dan Ekos Albar diusung enam gabungan partai politik, yakni PAN, partai Golkar, partai NasDem, PDI Perjuangan, partai Gelora dan partai Buruh dengan jumlah akumulasi suara sah sebanyak 1.241.170 suara.
"Jauhi praktik politik uang yang bisa saja terjadi selama pilkada berlangsung," kata Ketua sementara DPRD Provinsi Sumbar Irsyad Syafar di Padang, Rabu.
Irsyad menyakini apabila masyarakat menolak segala bentuk praktik politik uang, maka Ranah Minang akan mendapatkan pemimpin yang berintegritas serta mengedepankan kepentingan rakyat saat menjabat.
"Segala bentuk transaksional lainnya harus dihindari sehingga lahirlah pemimpin yang benar-benar pilihan masyarakat di 19 kabupaten/kota di Sumbar," ajak dia.
Pemungutan suara pilkada serentak akan berlangsung di 10.846 tempat pemungutan suara (tps) dengan 4.103.084 pemilih yang terdaftar di dalam daftar pemilih tetap (dpt). Secara keseluruhan terdapat 56 pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilkada Serentak 2024.
Pada kesempatan itu, Irsyad juga mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dan memberikan hak politiknya pada 27 November 2024. Sebelum pencoblosan, ia menyarankan konstituen untuk mengenali lebih jauh setiap calon yang akan dipilih.
"Masa kampanye sudah berlangsung, silahkan masyarakat mengenali lebih jauh calon kepala daerah melalui visi dan misi yang diusung," kata dia.
Terpisah, Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen mengatakan pemilihan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar diikuti oleh dua pasangan calon. Pasangan nomor urut 1 Mahyeldi dan Vasko Ruseimy diusung oleh lima partai politik yakni PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PBB dan Perindo dengan jumlah gabungan suara sah hasil pemilu anggota DPRD Sumbar 2024 sebanyak 1.200.925 suara.
Sementara, pasangan nomor urut 2 Epyardi Asda dan Ekos Albar diusung enam gabungan partai politik, yakni PAN, partai Golkar, partai NasDem, PDI Perjuangan, partai Gelora dan partai Buruh dengan jumlah akumulasi suara sah sebanyak 1.241.170 suara.