Padang (ANTARA) -
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang nomor urut 3, Hendri Septa dan Hidayat, menegaskan bahwa angka 3 yang mereka peroleh memiliki makna simbolis sebagai tanda kematangan dan kolaborasi yang kuat. 
 
Menurut Hendri Septa, angka tersebut mencerminkan kesiapan mereka untuk melanjutkan pembangunan Kota Padang.
 
"Alhamdulillah, angka itu semuanya punya makna. Dari tiga pasangan calon, kami mendapatkan nomor urut 3, yang berarti pasangan kami paling matang. Semua calon baru bicara dan merencanakan, sedangkan kami sudah melakukannya. Angka 3 itu adalah angka kematangan, dan insyaAllah kami tidak hanya berbicara. Kami akan melanjutkan rencana kerja kami lima tahun ke depan. Mohon doa restu agar kami dapat melanjutkan yang lebih baik," ujar Hendri Septa, Senin (23/9) usai pengundian nomor urut di Hotel Truntum.
 
Sementara itu, Hidayat, calon Wakil Wali Kota Padang, menyampaikan bahwa angka 3 juga bermakna tigo tungku sajarangan, yang melambangkan perpaduan niniak mamak, ulama, dan cadiak pandai. 
 
"Ini menjadi simbol kolaborasi dan sinergisitas antara Hendri Septa dan saya dalam rangka mempercepat pembangunan Kota Padang," jelas Hidayat.
 
Hidayat juga menegaskan bahwa kampanye mereka akan dilakukan dengan santun dan penuh kegembiraan.
 
"Kami berkomitmen untuk kampanye nanti dengan cara yang santun dan riang gembira. Kami tidak akan memposisikan rakyat Kota Padang sebagai buruh politik untuk memenuhi ambisi politik, tetapi sebagai mitra kerja. Kami akan bergotong-royong untuk mencapai visi Padang Hebat dengan dukungan presiden terpilih, Prabowo Subianto," tambahnya. 
 
Sebelumnya, Ketua KPU Kota Padang Dori Putra menyebutkan, sesuai dengan hasil penetapan calon, Pilkada Kota Padang diikuti oleh tiga paslon.
 
"Sesuai yang telah kita tetapkan, Pilkada Padang diikuti 3 pasangan calon, yakni Muhammad Iqbal-Amasrul, Fadly Amran-Maigus Nasir dan pasangan Hendri Septa-Hidayat," jelas Dori. (*)

Pewarta : Ril/Ant
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024