Sawahlunto (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Sawahlunto, Sumatera Barat mengingatkan masyarakat agar berhati-hati ketika sedang mengalami emosi yang berpotensi tidak terkendali, untuk menghindari terjadinya hal-hal membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kapolres Sawahlunto AKBP. Purwanto Hari Subekti, di Sawahlunto, Rabu menyampaikan hal itu menyikapi kasus pembunuhan yang sedang ditangani Polres saat ini yaitu bermula dari ketidakstabilan emosi dari pelaku terhadap korban.
"Jadi agar hal seperti ini bisa dicegah atau tidak terulang kembali, kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati pada saat emosi terutama marah, apalagi kalau sedang berhadapan dengan orang lain. Karena sangat berbahaya kalau emosi yang meledak-ledak itu diikuti, tanpa pertimbangan dengan pikiran akal sehat, nanti akan merugikan diri sendiri atau orang lain," kata dia.
Ia juga mengajak masyarakat apabila melihat orang yang sedang emosi sampai tidak terkendali agar bisa dibantu untuk menenangkannya.
"Namun untuk mendekati dan menenangkan orang yang sedang emosi apalagi emosi yang cukup tinggi itu harus sangat berhati-hati. Karena kalau tidak tepat perkataan atau sikap yang dilakukan malah bisa menambah emosi yang bersangkutan," katanya.
Kapolres menyarankan apabila dirasa tidak mampu untuk menenangkan yang bersangkutan, maka bisa dihubungi orang lain yang dituakan/tokoh masyarakat ataupun bisa berkoordinasi dengan jajaran Bhabinkamtibmas.
Pada intinya kata dia adalah untuk mengantisipasi resiko bahaya dari ledakan emosi yang tidak terkendali.
Kapolres AKBP. Purwanto Hari Subekti juga mengajak pemerintah terdepan seperti Kepala Dusun dan RT/RW untuk meningkatkan kepekaan dalam membaca sinyal-sinyal adanya warga yang bermasalah emosi seperti adanya kemarahan yang tidak tuntas/dendam/sakit hati dengan orang lain.
"Kalau dalam pergaulan sehari-hari itu terlihat ada warga yang menyimpan emosi atau bahkan sampai memberi ancaman pada orang lain. Sebaiknya resiko seperti itu ditanggapi bersama-sama, dicarikan solusinya bagaimana jangan sampai berlarut-larut sehingga akhirnya memang menjadi sebuah peristiwa yang merugikan," kata dia.
Sebelumnya pada Minggu ini, Polres Sawahlunto sedang menangani peristiwa pembunuhan dengan motif pelaku menghantam kepala korban dengan cangkul, disebabkan pelaku emosi setelah mendengar perkataan korban yang disampaikan dengan nada tinggi dan membuat pelaku terpancing marah sampai tidak terkendali.
Kapolres Sawahlunto AKBP. Purwanto Hari Subekti, di Sawahlunto, Rabu menyampaikan hal itu menyikapi kasus pembunuhan yang sedang ditangani Polres saat ini yaitu bermula dari ketidakstabilan emosi dari pelaku terhadap korban.
"Jadi agar hal seperti ini bisa dicegah atau tidak terulang kembali, kami mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati pada saat emosi terutama marah, apalagi kalau sedang berhadapan dengan orang lain. Karena sangat berbahaya kalau emosi yang meledak-ledak itu diikuti, tanpa pertimbangan dengan pikiran akal sehat, nanti akan merugikan diri sendiri atau orang lain," kata dia.
Ia juga mengajak masyarakat apabila melihat orang yang sedang emosi sampai tidak terkendali agar bisa dibantu untuk menenangkannya.
"Namun untuk mendekati dan menenangkan orang yang sedang emosi apalagi emosi yang cukup tinggi itu harus sangat berhati-hati. Karena kalau tidak tepat perkataan atau sikap yang dilakukan malah bisa menambah emosi yang bersangkutan," katanya.
Kapolres menyarankan apabila dirasa tidak mampu untuk menenangkan yang bersangkutan, maka bisa dihubungi orang lain yang dituakan/tokoh masyarakat ataupun bisa berkoordinasi dengan jajaran Bhabinkamtibmas.
Pada intinya kata dia adalah untuk mengantisipasi resiko bahaya dari ledakan emosi yang tidak terkendali.
Kapolres AKBP. Purwanto Hari Subekti juga mengajak pemerintah terdepan seperti Kepala Dusun dan RT/RW untuk meningkatkan kepekaan dalam membaca sinyal-sinyal adanya warga yang bermasalah emosi seperti adanya kemarahan yang tidak tuntas/dendam/sakit hati dengan orang lain.
"Kalau dalam pergaulan sehari-hari itu terlihat ada warga yang menyimpan emosi atau bahkan sampai memberi ancaman pada orang lain. Sebaiknya resiko seperti itu ditanggapi bersama-sama, dicarikan solusinya bagaimana jangan sampai berlarut-larut sehingga akhirnya memang menjadi sebuah peristiwa yang merugikan," kata dia.
Sebelumnya pada Minggu ini, Polres Sawahlunto sedang menangani peristiwa pembunuhan dengan motif pelaku menghantam kepala korban dengan cangkul, disebabkan pelaku emosi setelah mendengar perkataan korban yang disampaikan dengan nada tinggi dan membuat pelaku terpancing marah sampai tidak terkendali.