Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumbar, melalui Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) kelompok kerja operasional (pokjanal) posyandu tingkat kecamatan untuk menyukseskan integrasi layanan primer.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan Kota Solok Hartini di Solok, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut memperkenalkan bahwa posyandu prima adalah inovasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan posyandu secara komprehensif.
Posyandu diawasi oleh pokjanal yang berarti posyandu di tingkat kota dan kelurahan harus berperan penting mendukung, membina dan mengawasi operasional posyandu di wilayah kerja masing-masing.
Ia menjelaskan dalam tugas dan fungsinya terdapat delapan tugas pokjanal posyandu yaitu menyiapkan data dan informasi dalam skala kabupaten/kota tentang keadaan maupun perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan program posyandu.
Selain itu, pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pembinaan posyandu, menyampaikan berbagai data, informasi, dan masalah kepada instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut, menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal.
Di mana semua itu berpedoman pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Pokjanal dan Pembinaan Posyandu.
Menurut dia, peran kader ialah mengadakan pemutakhiran data sasaran posyandu. Lurah berperan memberikan dukungan kebijakan, sarana, dan dana untuk penyelenggaraan Posyandu.
Sementara camat memiliki peran mengkoordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan posyandu, serta instansi dan lintas sektor lainnya dapat berperan dalam mendukung Integrasi Layanan Primer.
Ia menyebutkan kegiatan bimtek tersebut diikuti oleh Camat Lubuk Sikarah, seluruh lurah di Kecamatan Lubuk Sikarah, PKK kelurahan, serta kader posyandu yang ada di kelurahan masing-masing.
"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat setempat. Serta menambah wawasan para kader posyandu di daerah tersebut," ujar dia.*
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan Kota Solok Hartini di Solok, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut memperkenalkan bahwa posyandu prima adalah inovasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan posyandu secara komprehensif.
Posyandu diawasi oleh pokjanal yang berarti posyandu di tingkat kota dan kelurahan harus berperan penting mendukung, membina dan mengawasi operasional posyandu di wilayah kerja masing-masing.
Ia menjelaskan dalam tugas dan fungsinya terdapat delapan tugas pokjanal posyandu yaitu menyiapkan data dan informasi dalam skala kabupaten/kota tentang keadaan maupun perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan program posyandu.
Selain itu, pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam pembinaan posyandu, menyampaikan berbagai data, informasi, dan masalah kepada instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut, menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal.
Di mana semua itu berpedoman pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Pokjanal dan Pembinaan Posyandu.
Menurut dia, peran kader ialah mengadakan pemutakhiran data sasaran posyandu. Lurah berperan memberikan dukungan kebijakan, sarana, dan dana untuk penyelenggaraan Posyandu.
Sementara camat memiliki peran mengkoordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan posyandu, serta instansi dan lintas sektor lainnya dapat berperan dalam mendukung Integrasi Layanan Primer.
Ia menyebutkan kegiatan bimtek tersebut diikuti oleh Camat Lubuk Sikarah, seluruh lurah di Kecamatan Lubuk Sikarah, PKK kelurahan, serta kader posyandu yang ada di kelurahan masing-masing.
"Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat setempat. Serta menambah wawasan para kader posyandu di daerah tersebut," ujar dia.*