Bukittinggi (ANTARA) -
Ungkapan atau jargon Bukittinggi untuk semua akhir-akhir ini selalu didengungkan oleh calon-calon Wali Kota yang akan bertarung pada kontestasi Pilkada Bukittinggi mendatang.
Berbagai program ditawarkan kepada masyarakat dengan harapan mendapat dukungan dan calon tersebut terpilih nantinya sebagai Wali Kota Bukittinggi periode 2024-2029.
Namun berbagai program yang ditawarkan itu ternyata merupakan program yang saat ini dan sudah dilaksanakan oleh Wali Kota Bukittinggi periode 2020-2024, Erman Safar.
Antaranya yang sering digaungkan adalah Bukitinggi untuk semua, pemerataan kesejahteraan, Bukittinggi bersih, peningkatan kualitas pendidikan, bahkan juga program keagamaan yang padahal semua program itu telah dan sedang dilaksanakan oleh Bang Wako (sapaan akrab Erman Safar).
Sebenarnya yang paling pantas mengusung tagline Bukittinggi untuk semua itu adalah Bang Wako. Dengan pola pendekatan ke semua kalangan, tua, muda, ninik mamak, ulama, cadiak pandai, musisi, akademisi, pedagang, komunitas komunitas, paguyuban, dan semua pihak.
Maka Bang Wako lah yang selama ini telah mempraktekkan tagline Bukittinggi untuk semua itu.
Menarik untuk kita ulas bahwa program Keberlanjutan dari Bang Wako sangat diinginkan oleh Masyarakat Bukittinggi.
Begitu banyak masyarakat yang menerima manfaat dari berbagai program yang telah di gagas dan dilaksanakan oleh Bang Wako untuk mewujudkan Bukittinggi Hebat.
Hal itu terbukti dengan Milyaran dana APBD bahkan Pusat yang digelontorkan Bang Wako untuk memajukan dan mensejahterakan Bukitinggi.
Disamping program program kebermanfaatan itu, Pembangunan mental dan spiritual pun sangat terasa di Kota Bukittinggi.
Tentu saja akan berbeda cara pandang antara satu pihak dengan pihak lainnya menilai hal ini. Namun kurikulum Pendidikan Agama dan Adat yang dikolaborasikan kedalam kurikulum Sekolah Umum di Bukittinggi sangat membantu dalam pembangunan mental dan spiritual masyarakat.
Setahu kami Bang Wako lah yang pertama membuat terobosan ini di Sumatera Barat bahkan di Indonesia.
Kemudian program pembinaan dan pembangunan ekonomi berbasis UMKM pun terasa sangat membantu dalam menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bukittinggi.
Selama ini para pelaku usaha UMKM kesulitan dalam mendapatkan modal usaha dengan persyaratan yang ekstra ketat dan margin yang tinggi, namun adanya program Tabungan Ustman tanpa margin dan dengan syarat yang mudah, telah memberikan solusi bagi tiga ribu lebih warga Kota Bukittinggi dalam mendapatkn modal usaha.
Mereka bisa menikmati seratus persen keuntungan usahanya tanpa harus mengeluarkan persentase pembayaran margin dari permodalan mereka.
Hebat memang Wali Kota yang satu ini. Masih muda, energik, gagah, berwibawa. Kata orang memenuhi syarat 4 T, takah, tokoh, tageh, tagok.
Bukittinggi pantas berbangga dengan Bang Wako bahkan mampu memposisikan dirinya dikalangan tokoh tokoh pusat sekelas Ahmad Muzani bahkan Presiden Prabowo Subianto.
Kedekatan Bang Wako dengan Presiden terpilih tentu saja akan menjadi angin segar bagi keberlanjutan program Bukittinggi Hebat di masa yang akan datang. Akan banyak peluang peluang dana pusat yang bisa digaet bang wako untuk memajukan Kota Bukittinggi.
Disamping itu, kedekatan Bang Wako dengan Ulama Kondang Ustadz Abdul Somad tentu saja akan menjadi pengaruh yang signifikan bagi pemilih Kota Bukittinggi.
Sampai hari ini belum ada penarikan dukungan dari UAS ( Ustadz Abdul Somad) dan kawan kawan beliau seperti Ustadz Jel Fathullah ( Ulama Sumbar sekaligus Anggota DPD RI Sumbar terpilih) Buya UZMA (Buya Zulkifli Muhammad Ali) dan jajaran Buya Buya kondang lainnya di Sumatera Barat.
Oleh
D.M. Tuanku Mudo
(Pemerhati Bukittinggi, Pendidik, Mubaligh)