Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Awards tahun 2024 karena hampir seluruh warga di daerah itu terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Minggu, menyatakan rasa syukurnya bahwa penghargaan itu merupakan pengakuan atas upaya keras dan dedikasi semua pihak dan keterlibatan penuh masyarakat yang sangat peduli dengan kesehatannya.
Melihat semangat masyarakat yang peduli dengan kesehatan, Pemkot Solok berupaya keras dalam memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Kota Solok.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk mewujudkan capaian ini sehingga Kota Solok meraih penghargaan UHC," ucap dia.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan, aparatur pemerintah daerah, serta seluruh masyarakat Kota Solok yang telah berpartisipasi aktif dalam berbagai program kesehatan di daerah itu.
Menurut Zul, penghargaan tersebut bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari komitmen yang lebih besar. Pihaknya masih memiliki banyak tugas untuk memastikan, setiap warga Kota Solok mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak, tanpa terkecuali.
“Oleh karena itu, kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan cakupan layanan kesehatan di Kota Solok. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor swasta dan komunitas, untuk terus bersinergi dalam mendukung program kesehatan yang ada,” ucap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Pemkot Solok akan terus berkomitmen mendukung penyelenggaraan JKN.
Kepala BPJS Kesehatan cabang Solok Neri Eka Putri menyebutkan bahwa penghargaan UHC merupakan hasil kerja bersama antara BPJS Kesehatan dengan seluruh pemangku kepentingan di Kota Solok, sehingga harapan besar tersebut bisa terwujud.
Ia menyebutkan terhitung sejak 2018 hingga 2024, sebanyak 82.307 jiwa penduduk per awal Agustus 2024 telah terdaftar sebagai peserta Program JKN dari total jumlah penduduk 82.478 jiwa atau sebesar 99,79 persen.
“Artinya, hampir seluruh warga masyarakat di Kota Solok telah memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan,” ujar Neri.
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar di Solok, Minggu, menyatakan rasa syukurnya bahwa penghargaan itu merupakan pengakuan atas upaya keras dan dedikasi semua pihak dan keterlibatan penuh masyarakat yang sangat peduli dengan kesehatannya.
Melihat semangat masyarakat yang peduli dengan kesehatan, Pemkot Solok berupaya keras dalam memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Kota Solok.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk mewujudkan capaian ini sehingga Kota Solok meraih penghargaan UHC," ucap dia.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesehatan, aparatur pemerintah daerah, serta seluruh masyarakat Kota Solok yang telah berpartisipasi aktif dalam berbagai program kesehatan di daerah itu.
Menurut Zul, penghargaan tersebut bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari komitmen yang lebih besar. Pihaknya masih memiliki banyak tugas untuk memastikan, setiap warga Kota Solok mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak, tanpa terkecuali.
“Oleh karena itu, kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan cakupan layanan kesehatan di Kota Solok. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk sektor swasta dan komunitas, untuk terus bersinergi dalam mendukung program kesehatan yang ada,” ucap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Pemkot Solok akan terus berkomitmen mendukung penyelenggaraan JKN.
Kepala BPJS Kesehatan cabang Solok Neri Eka Putri menyebutkan bahwa penghargaan UHC merupakan hasil kerja bersama antara BPJS Kesehatan dengan seluruh pemangku kepentingan di Kota Solok, sehingga harapan besar tersebut bisa terwujud.
Ia menyebutkan terhitung sejak 2018 hingga 2024, sebanyak 82.307 jiwa penduduk per awal Agustus 2024 telah terdaftar sebagai peserta Program JKN dari total jumlah penduduk 82.478 jiwa atau sebesar 99,79 persen.
“Artinya, hampir seluruh warga masyarakat di Kota Solok telah memiliki payung perlindungan untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan,” ujar Neri.