Sleman (ANTARA) - Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan "ASEAN Sport Day" 2024 yang berlangsung pada 8-11 Agustus di kompleks Candi Prambanan.
"Ajang 'ASEAN Sport Day' diikuti perwakilan dari tujuh negara ASEAN termasuk 'focal point Senior Official Meeting on Sport' (SOMS) dan penggiat olahraga masyarakat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Susmiarto di Sleman, Jumat.
Menurut dia, tujuan penyelenggaraan "ASEAN Sport Day" adalah untuk menguatkan persahabatan antarnegara ASEAN dan mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah yang baik.
"Kemudian meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga dan gaya hidup sehat, mempererat hubungan 'people to people' antarmasyarakat negara anggota ASEAN agar saling mengenal budaya olahraga masing-masing dan membangun persahabatan yang lebih erat," katanya.
Ia mengatakan, tujuh negara yang turut berpartisipasi dalam ajang yang mengusung tema "Collaboration in Healthy Lifestyle Promotion and Safeguarding ASEAN Traditional Sport and Games" ini meliputi, Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Timor Leste.
"Sedangkan rangkaian kegiatan dalam memeriahkan kegiatan ini di antaranya, workshop promosi gaya hidup sehat dan pelestarian olahraga tradisional, festival olahraga tradisional ASEAN di Candi Prambanan," katanya.
Heru mengatakan, puncak acara "ASEAN Sport Day" akan dimeriahkan dengan Festival Olahraga dan Permainan Tradisional ASEAN yang akan digelar di kawasan Candi Prambanan.
"Masing-masing negara ASEAN akan menampilkan keunikan olahraga tradisional mereka, sehingga pengunjung dapat menyaksikan beragam budaya olahraga dari seluruh penjuru ASEAN," katanya.
Ia mengatakan, khusus untuk penampil dari Indonesia selain penampil olahraga tradisional lokal, juga ada penampil terbaik pada Festival Olahraga Tradisional yang telah digelar di Parigi Moutong tahun ini.
Kemudian juga ada kolaborasi "Indonesia Fun Bike" dengan "Cycling Series Tour de Prambanan".
"Kegiatan pendukung lainnya seperti 'National Push Bike Festival' serta bazar yang menampilkan produk-produk UMKM," katanya
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan menjadi sebuah kehormatan bagi Sleman karena dapat menjadi lokasi tuan rumah dalam penyelenggaraan ajang internasional dalam rangka menciptakan ASEAN yang lebih bugar ke depannya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga yang telah mempercayakan Sleman sebagai lokasi penyelenggaraan ajang bergengsi ini. Pemkab Sleman sangat terbuka terhadap setiap ide dan gagasan dalam upaya membudayakan olahraga di masyarakat," katanya.
Menurut dia, selaras dengan tema, "Collaboration in Healthy Lifestyle Promotion and Safeguarding ASEAN Traditional Sport and Games", kegiatan ini menjadi momentum yang tepat bagi seluruh pihak untuk menguatkan komitmen seluruh negara ASEAN dalam rangka meningkatkan olahraga dan gaya hidup sehat.
"Kegiatan ini menjadi langkah tepat untuk membudayakan olahraga sebagai sebuah kebiasaan sehat yang menyenangkan, terlebih 'ASEAN Sport Day' berhasil mengemas misi kebudayaan dalam upaya pelestarian olahraga tradisional di tengah kuatnya arus modernisasi," katanya.
Kegiatan ini, kata dia, menjadi sebuah terobosan untuk saling mengenalkan kekayaan budaya olahraga tradisional Indonesia kepada dunia.
"Ajang 'ASEAN Sport Day' diikuti perwakilan dari tujuh negara ASEAN termasuk 'focal point Senior Official Meeting on Sport' (SOMS) dan penggiat olahraga masyarakat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Susmiarto di Sleman, Jumat.
Menurut dia, tujuan penyelenggaraan "ASEAN Sport Day" adalah untuk menguatkan persahabatan antarnegara ASEAN dan mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah yang baik.
"Kemudian meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga dan gaya hidup sehat, mempererat hubungan 'people to people' antarmasyarakat negara anggota ASEAN agar saling mengenal budaya olahraga masing-masing dan membangun persahabatan yang lebih erat," katanya.
Ia mengatakan, tujuh negara yang turut berpartisipasi dalam ajang yang mengusung tema "Collaboration in Healthy Lifestyle Promotion and Safeguarding ASEAN Traditional Sport and Games" ini meliputi, Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Timor Leste.
"Sedangkan rangkaian kegiatan dalam memeriahkan kegiatan ini di antaranya, workshop promosi gaya hidup sehat dan pelestarian olahraga tradisional, festival olahraga tradisional ASEAN di Candi Prambanan," katanya.
Heru mengatakan, puncak acara "ASEAN Sport Day" akan dimeriahkan dengan Festival Olahraga dan Permainan Tradisional ASEAN yang akan digelar di kawasan Candi Prambanan.
"Masing-masing negara ASEAN akan menampilkan keunikan olahraga tradisional mereka, sehingga pengunjung dapat menyaksikan beragam budaya olahraga dari seluruh penjuru ASEAN," katanya.
Ia mengatakan, khusus untuk penampil dari Indonesia selain penampil olahraga tradisional lokal, juga ada penampil terbaik pada Festival Olahraga Tradisional yang telah digelar di Parigi Moutong tahun ini.
Kemudian juga ada kolaborasi "Indonesia Fun Bike" dengan "Cycling Series Tour de Prambanan".
"Kegiatan pendukung lainnya seperti 'National Push Bike Festival' serta bazar yang menampilkan produk-produk UMKM," katanya
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan menjadi sebuah kehormatan bagi Sleman karena dapat menjadi lokasi tuan rumah dalam penyelenggaraan ajang internasional dalam rangka menciptakan ASEAN yang lebih bugar ke depannya.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga yang telah mempercayakan Sleman sebagai lokasi penyelenggaraan ajang bergengsi ini. Pemkab Sleman sangat terbuka terhadap setiap ide dan gagasan dalam upaya membudayakan olahraga di masyarakat," katanya.
Menurut dia, selaras dengan tema, "Collaboration in Healthy Lifestyle Promotion and Safeguarding ASEAN Traditional Sport and Games", kegiatan ini menjadi momentum yang tepat bagi seluruh pihak untuk menguatkan komitmen seluruh negara ASEAN dalam rangka meningkatkan olahraga dan gaya hidup sehat.
"Kegiatan ini menjadi langkah tepat untuk membudayakan olahraga sebagai sebuah kebiasaan sehat yang menyenangkan, terlebih 'ASEAN Sport Day' berhasil mengemas misi kebudayaan dalam upaya pelestarian olahraga tradisional di tengah kuatnya arus modernisasi," katanya.
Kegiatan ini, kata dia, menjadi sebuah terobosan untuk saling mengenalkan kekayaan budaya olahraga tradisional Indonesia kepada dunia.