Sawahlunto (ANTARA) - Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kota Sawahlunto bersama FASI Sumatera Barat menggelar latihan gabungan paralayang dan paramotor pada Minggu (1/6), sebagai bagian dari upaya mengembangkan wisata olahraga serta meningkatkan kemampuan atlet lokal.
Sebanyak 25 atlet dan ofisial terlibat dalam kegiatan ini. Lokasi latihan paralayang dipusatkan di Puncak Poland (take-off) dengan pendaratan di Lapangan Ombilin dan Batu Tanjung Talawi. Sementara latihan paramotor dilakukan di Lapangan Pacu Kuda Kandi.
Ketua FASI Kota Sawahlunto Jamhur, di Sawahlunto, Senin mengatakan kegiatan ini juga menjadi sarana uji coba lokasi untuk event dan latihan berkala ke depan.
"Kita ingin Sawahlunto punya spot resmi untuk kegiatan olahraga dirgantara. Sekaligus ini jadi ajang silaturahmi dan peningkatan kemampuan antar atlet,” kata dia.
Atlet paralayang Sumbar Rira menyebut Sawahlunto memiliki karakter medan yang unik dan cukup menantang karena lokasi terbangnya langsung berada di atas kawasan kota.
"Biasanya kami terbang di atas hutan atau danau. Tapi di Sawahlunto langsung di atas kota tua, yang penuh bangunan dan tiang listrik. Jadi harus lebih fokus dan hati-hati, tapi ini seru banget,” kata Rira yang pernah meraih juara di event Air Festival Asia (AFA) Lombok dan Thailand.
Paramotor juga menggelar uji terbang di atas Sirkuit Permanen Kandi yang hari itu digunakan untuk Sawahlunto Maju Manang Road Race 2025. Kolaborasi lintas cabang ini memperlihatkan potensi besar pengembangan sport tourism di Sawahlunto.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menyambut baik kegiatan ini dan menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap pengembangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari strategi wisata dan ekonomi kreatif daerah.
“Sawahlunto sedang bertransformasi dari kota tambang menjadi kota wisata. Wisata olahraga seperti paralayang dan paramotor ini punya daya tarik kuat, apalagi jika dikemas bersama event budaya dan sejarah. Kami dukung penuh agar kegiatan seperti ini terus berkembang dan berdampak untuk ekonomi warga,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah akan mengkaji dukungan infrastruktur tambahan untuk zona terbang serta pelatihan bagi generasi muda Sawahlunto di bidang olahraga udara.
Atlet paramotor dari FASI Sumbar, Frans, mengatakan Sawahlunto punya potensi untuk jadi lokasi tetap penyelenggaraan kejuaraan jika kelayakan terbang terus dibenahi.
"Kalau tempatnya cocok dan aman, ini bisa jadi venue tetap untuk latihan dan lomba. Sekaligus memperkenalkan Sawahlunto ke atlet-atlet dari luar daerah,” katanya.
Sejak ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2019, Sawahlunto terus mengembangkan potensi wisata berbasis sejarah, budaya, dan kini merambah ke olahraga ruang terbuka.
Olahraga udara seperti paralayang dan paramotor menjadi bagian dari wajah baru kota tambang yang kini membidik langit untuk membuka ruang baru prestasi dan kunjungan wisata.