Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat (Sumbar) menghadirkan tiga kegiatan menarik untuk memeriahkan pertunjukan Galanggang Arang 2024 yang merupakan program Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Kemendikbudristek di Dermaga Danau Singkarak, Kecamatan X Koto Singkarak.
Bupati Solok Epyardi Asda di Solok, Senin, mengatakan tiga kegiatan besar tersebut yaitu Galanggang Arang 2024, Napaktilas Tour De Singkarak, dan Festival Tari Tradisi yang diikuti sekitar 50 sanggar tari, penampilan Bundo Kanduang di Alek Nagari, Tari Tampi, dan ditutup dengan kolaborasi seni bersama Orkes Taman Bunga.
Kolaborasi tiga kegiatan tersebut bertujuan mendorong partisipasi pemerintah daerah (pemda) dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung aktivasi WTBOS (Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto) di daerah setempat dan membangkitkan sektor pariwisata di Kabupaten Solok.
"Saya sebagai bupati merasa senang dan bangga dimana dengan dilaksanakan acara ini, khususnya untuk event Gelanggang Arang kita bisa menyimak bagaimana proses (sejarah) pengerjaan Kereta Api Tambang Batubara Ombilin," ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap Kemendikbudristek melalui Ditjen Kebudayaan mengaktifkan kembali rel kereta yang melintas di Nagari Singkarak itu dan dijadikan sebagai kereta wisata guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Melalui kegiatan Galanggang Arang ini kami juga berharap bisa mendorong anak nagari untuk merawat tradisi budaya melalui cara-cara yang kreatif dan menjadikan ruang publik sebagai sarana untuk perluasan narasi soal WTBOS," ucapnya.
Ia berharap ke depan ada ajang lanjutan selain Galanggang Arang dan Pemkab Solok siap untuk berkolaborasi melaksanakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek demi melestarikan kebudayaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di samping itu tema Galanggang Arang 2024 adalah Anak Nagari Merawat Warisan Dunia. Karena itu, seluruh rangkaian Galanggang Arang merupakan upaya merawat warisan budaya berupa benda maupun tidak benda yang ada di zonasi WTBOS.
Tahun 2024 ini kegiatan Galanggang Arang di Kabupaten Solok merupakan titik ke-7 setelah pembukaan tanggal 4 Mei lalu di Kota Padang dan berlanjut ke Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Tanah Datar.
Tujuan program ini untuk mengaktifkan WTBOS yang setelah disahkan oleh UNESCO pada tahun 2019 dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan, teknologi, ekspresi seni, dan budaya, bagi terwujudnya ketahanan budaya dan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Solok Epyardi Asda di Solok, Senin, mengatakan tiga kegiatan besar tersebut yaitu Galanggang Arang 2024, Napaktilas Tour De Singkarak, dan Festival Tari Tradisi yang diikuti sekitar 50 sanggar tari, penampilan Bundo Kanduang di Alek Nagari, Tari Tampi, dan ditutup dengan kolaborasi seni bersama Orkes Taman Bunga.
Kolaborasi tiga kegiatan tersebut bertujuan mendorong partisipasi pemerintah daerah (pemda) dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung aktivasi WTBOS (Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto) di daerah setempat dan membangkitkan sektor pariwisata di Kabupaten Solok.
"Saya sebagai bupati merasa senang dan bangga dimana dengan dilaksanakan acara ini, khususnya untuk event Gelanggang Arang kita bisa menyimak bagaimana proses (sejarah) pengerjaan Kereta Api Tambang Batubara Ombilin," ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap Kemendikbudristek melalui Ditjen Kebudayaan mengaktifkan kembali rel kereta yang melintas di Nagari Singkarak itu dan dijadikan sebagai kereta wisata guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Melalui kegiatan Galanggang Arang ini kami juga berharap bisa mendorong anak nagari untuk merawat tradisi budaya melalui cara-cara yang kreatif dan menjadikan ruang publik sebagai sarana untuk perluasan narasi soal WTBOS," ucapnya.
Ia berharap ke depan ada ajang lanjutan selain Galanggang Arang dan Pemkab Solok siap untuk berkolaborasi melaksanakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek demi melestarikan kebudayaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di samping itu tema Galanggang Arang 2024 adalah Anak Nagari Merawat Warisan Dunia. Karena itu, seluruh rangkaian Galanggang Arang merupakan upaya merawat warisan budaya berupa benda maupun tidak benda yang ada di zonasi WTBOS.
Tahun 2024 ini kegiatan Galanggang Arang di Kabupaten Solok merupakan titik ke-7 setelah pembukaan tanggal 4 Mei lalu di Kota Padang dan berlanjut ke Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Tanah Datar.
Tujuan program ini untuk mengaktifkan WTBOS yang setelah disahkan oleh UNESCO pada tahun 2019 dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan, teknologi, ekspresi seni, dan budaya, bagi terwujudnya ketahanan budaya dan kesejahteraan masyarakat.