Painan (ANTARA) - Pemerintah Pesisir Selatan melalui Dinas Pertanian terus melakukan upaya Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik agar kuantitas dan kualitas ternak sapi tetap terjaga dan juga terjamin
Upaya itu juga dilakukan petugas IB Puskeswan Painan, Mardoni, terhadap ternak sapi jenis simental milik Zalgadriada, di Nagari Limau Gadang Lumpo, Sabtu (2/8).
Berdasarkan keterangan pemilik, sapi simental yang sudah berumur 5 tahun itu sebelumnya juga sudah melahirkan anak dari hasil IB.
"Karena saya merasa puas dengan kualitas anak sapi dari hasil IB ini, sehingga saya kembali meminta jasa petugas untuk kembali melakukan IB terhadap ternak sapi saya ini," katanya.
Paramedis Puskeswan Painan, Mardoni, ketika melakukan IB tersebut di Nagari Limau Gadang Lumpo tersebut mengatakan kepada media ini bahwa IB atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen rad) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu.
"Sperma ini berasal dari ternak jantan unggul yang dimasukkan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun," katanya.
Tujuan IB tersebut dikatakan Mardoni adalah untuk memperbaiki mutu genetika ternak. Dalam prakteknya tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ke tempat Ib.
"Karena sperma diperoleh dari pejantan unggul, sehingga kita bisa mengoptimalkan penggunaan bibit atau spermanya secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama," jelasnya.