Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (UNAND) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memanfaatkan anggaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melatih dan membantu para penenun di provinsi tersebut dalam mengembangkan usahanya secara digital.
"Pemanfaatan teknologi digital akan membantu pelaku UMKM di sektor tenun agar lebih berkembang, maju, dan tetap relevan sesuai perkembangan zaman," kata Akademisi dari Unand Prof Ratni Prima Lita di Padang, Kamis.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand tersebut mengungkapkan pada umumnya permasalahan yang dihadapi pelaku tenun di Kabupaten Sijunjung adalah lamanya waktu mendesain motif sehingga memperlambat proses produksi.
"Selain itu, motif yang didesain juga kurang bervariasi dan kesulitan dalam hal padu padan warna," ujar dia.
Pelatihan desain digital tersebut diberikan kepada 10 perajin serta langsung mempraktikkannya menggunakan sebuah aplikasi digital. Dalam pelatihan itu, Prof Ratni Prima Lita dibantu sejumlah dosen dari Universitas Dharma Andalas serta mahasiswa Unand.
Menurut dia, tenun Unggan merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Sijunjung. Pendampingan dan pelatihan desain motif digital diharapkan mampu menjaga eksistensi tenun tersebut.
"Harapannya pendampingan desain digital ini dapat menjaga warisan budaya seperti tenun agar tetap hidup dan berkelanjutan," kata Ratni.
Setelah pendampingan desain digital tersebut selesai, Ratni berharap penenun konsisten menggunakan teknologi digital karena lebih efektif, efisien dan mampu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
"Kita berharap para penenun ini terbiasa mendesain secara digital sehingga waktu pengerjaan lebih cepat, bisa menghasilkan varian desain tenun dan secara kualitas maupun kuantitas juga lebih baik," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand manfaatkan dana Kemendikbudristek untuk latih penenun
"Pemanfaatan teknologi digital akan membantu pelaku UMKM di sektor tenun agar lebih berkembang, maju, dan tetap relevan sesuai perkembangan zaman," kata Akademisi dari Unand Prof Ratni Prima Lita di Padang, Kamis.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand tersebut mengungkapkan pada umumnya permasalahan yang dihadapi pelaku tenun di Kabupaten Sijunjung adalah lamanya waktu mendesain motif sehingga memperlambat proses produksi.
"Selain itu, motif yang didesain juga kurang bervariasi dan kesulitan dalam hal padu padan warna," ujar dia.
Pelatihan desain digital tersebut diberikan kepada 10 perajin serta langsung mempraktikkannya menggunakan sebuah aplikasi digital. Dalam pelatihan itu, Prof Ratni Prima Lita dibantu sejumlah dosen dari Universitas Dharma Andalas serta mahasiswa Unand.
Menurut dia, tenun Unggan merupakan salah satu produk unggulan di Kabupaten Sijunjung. Pendampingan dan pelatihan desain motif digital diharapkan mampu menjaga eksistensi tenun tersebut.
"Harapannya pendampingan desain digital ini dapat menjaga warisan budaya seperti tenun agar tetap hidup dan berkelanjutan," kata Ratni.
Setelah pendampingan desain digital tersebut selesai, Ratni berharap penenun konsisten menggunakan teknologi digital karena lebih efektif, efisien dan mampu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
"Kita berharap para penenun ini terbiasa mendesain secara digital sehingga waktu pengerjaan lebih cepat, bisa menghasilkan varian desain tenun dan secara kualitas maupun kuantitas juga lebih baik," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unand manfaatkan dana Kemendikbudristek untuk latih penenun