Solok (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), ikut serta menyukseskan pelaksanaan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio terhadap anak usia 0-7 tahun di daerah setempat.
Ketua TP-PKK Kota Solok Zulmiyetti Zul Elfian Umar di Solok, Kamis, mengatakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio ini dilaksanakan karena ingin melindungi anak-anak Kota Solok dari penyakit polio.
“Kami sebagai mitra dari pemerintah ikut menyukseskan program pemerintah pusat sampai ke daerah, karena diketahui saat ini virus polio ini telah kembali muncul dan sudah banyak yang terinfeksi penyakit tersebut,” kata Zulmiyetti.
Sebagai penyakit menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kata dia, polio dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi. Rentang usia yang berisiko terkena polio adalah anak usia di bawah lima tahun.
Zulmiyetti berpesan kepada kader PKK untuk memberi edukasi kepada masyarakat di sekitar agar turut ikut menyukseskan imunisasi polio.
Khususnya untuk orang tua yang mempunyai balita, lanjutnya, agar melakukan imunisasi anaknya ke posyandu, puskesmas, dan atau tempat lain yang telah ditentukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok.
Sebagai informasi, PIN Polio dilaksanakan sebanyak dua tahap. Tahap pertama telah dimulai pada 23 Juli hingga 29 Juli 2024 dan tahap kedua akan dimulai pada 6 Agustus hingga 12 Agustus 2024.
Di samping itu Dinkes Kota Solok menargetkan sebanyak 11.684 pada anak usia 0-7 tahun di kota itu mendapatkan vaksin polio yang dilakukan sebanyak dua tahap.
Setiap anak usia sekolah harus dipastikan memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap, kata dia, tidak hanya imunisasi pada saat bayi dan di bawah usia dua tahun, tetapi juga imunisasi lanjutan pada peserta didik di Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan bentuk lain yang sederajat.
Pemberian imunisasi untuk anak usia SD/sederajat merupakan imunisasi rutin lanjutan yang bertujuan meningkatkan perlindungan terhadap penyakit. Pemberian imunisasi ini dilaksanakan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sebagai salah satu kegiatan Unit Kegiatan Sekolah (UKS).
Selain itu imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, campak, rubela, dan kanker leher rahim, yang dapat menyebabkan disabilitas dan kematian.
Ia mengatakan setiap anak dapat menerima imunisasi pada lokasi yang telah disediakan Dinkes Kota Solok seperti posyandu, PAUD, TK, SD sederajat, dan di fasilitas kesehatan lainnya.
Ketua TP-PKK Kota Solok Zulmiyetti Zul Elfian Umar di Solok, Kamis, mengatakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio ini dilaksanakan karena ingin melindungi anak-anak Kota Solok dari penyakit polio.
“Kami sebagai mitra dari pemerintah ikut menyukseskan program pemerintah pusat sampai ke daerah, karena diketahui saat ini virus polio ini telah kembali muncul dan sudah banyak yang terinfeksi penyakit tersebut,” kata Zulmiyetti.
Sebagai penyakit menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kata dia, polio dapat ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi. Rentang usia yang berisiko terkena polio adalah anak usia di bawah lima tahun.
Zulmiyetti berpesan kepada kader PKK untuk memberi edukasi kepada masyarakat di sekitar agar turut ikut menyukseskan imunisasi polio.
Khususnya untuk orang tua yang mempunyai balita, lanjutnya, agar melakukan imunisasi anaknya ke posyandu, puskesmas, dan atau tempat lain yang telah ditentukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok.
Sebagai informasi, PIN Polio dilaksanakan sebanyak dua tahap. Tahap pertama telah dimulai pada 23 Juli hingga 29 Juli 2024 dan tahap kedua akan dimulai pada 6 Agustus hingga 12 Agustus 2024.
Di samping itu Dinkes Kota Solok menargetkan sebanyak 11.684 pada anak usia 0-7 tahun di kota itu mendapatkan vaksin polio yang dilakukan sebanyak dua tahap.
Setiap anak usia sekolah harus dipastikan memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap, kata dia, tidak hanya imunisasi pada saat bayi dan di bawah usia dua tahun, tetapi juga imunisasi lanjutan pada peserta didik di Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan bentuk lain yang sederajat.
Pemberian imunisasi untuk anak usia SD/sederajat merupakan imunisasi rutin lanjutan yang bertujuan meningkatkan perlindungan terhadap penyakit. Pemberian imunisasi ini dilaksanakan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sebagai salah satu kegiatan Unit Kegiatan Sekolah (UKS).
Selain itu imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, campak, rubela, dan kanker leher rahim, yang dapat menyebabkan disabilitas dan kematian.
Ia mengatakan setiap anak dapat menerima imunisasi pada lokasi yang telah disediakan Dinkes Kota Solok seperti posyandu, PAUD, TK, SD sederajat, dan di fasilitas kesehatan lainnya.