Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat menargetkan 11.684 anak usia 0-7 tahun mendapatkan vaksinasi polio yang dilakukan dua tahap.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti di Solok, Rabu, mengatakan setiap anak usia sekolah harus dipastikan memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap, tidak hanya imunisasi pada saat bayi dan di bawah usia dua tahun, tetapi juga harus dilengkapi dengan imunisasi lanjutan pada peserta didik di Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan bentuk lain yang sederajat.
Pemberian imunisasi untuk anak usia SD/sederajat merupakan imunisasi rutin lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit.
Pemberian imunisasi ini dilaksanakan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), sebagai salah satu kegiatan Unit Kegiatan Sekolah (UKS).
Selain itu, imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, campak, rubela, dan kanker leher rahim yang dapat menyebabkan disabilitas dan kematian.
Setiap anak dapat menerima imunisasi pada lokasi yang telah disediakan oleh Dinkes Kota Solok seperti Posyandu, PAUD, TK, SD Sederajat dan di fasilitas kesehatan lainnya.
Untuk PIN Polio putaran pertama sudah selesai dilakukan tanggal 23-29 Juli 2024.
"Terima kasih kepada semua orang tua yang sudah datang membawa anak-anaknya ke Posyandu untuk imunisasi. Kita tentu ingin anak-anak kita dalam kondisi sehat dan aman masa depannya," ujar dia.
Elvi juga menyebutkan bahwa untuk mendapatkan imunisasi polio bisa juga didapatkan di Posyandu, Puskesmas, serta rumah sakit.
"Sampai saat ini belum ada obat untuk penyakit polio, dan imunisasi polio lah cara yang paling efektif untuk mencegah polio pada anak-anak," katanya.
Oleh karena itu, diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk menyukseskan pelaksanaan imunisasi polio ini.
Sebagai informasi, PIN Polio dilaksanakan sebanyak dua putaran. Putaran pertama telah dilakukan tanggal 23-29 Juli 2024 dan putaran kedua akan digelar pada 6-12 Agustus 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti di Solok, Rabu, mengatakan setiap anak usia sekolah harus dipastikan memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap, tidak hanya imunisasi pada saat bayi dan di bawah usia dua tahun, tetapi juga harus dilengkapi dengan imunisasi lanjutan pada peserta didik di Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan bentuk lain yang sederajat.
Pemberian imunisasi untuk anak usia SD/sederajat merupakan imunisasi rutin lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit.
Pemberian imunisasi ini dilaksanakan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), sebagai salah satu kegiatan Unit Kegiatan Sekolah (UKS).
Selain itu, imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, campak, rubela, dan kanker leher rahim yang dapat menyebabkan disabilitas dan kematian.
Setiap anak dapat menerima imunisasi pada lokasi yang telah disediakan oleh Dinkes Kota Solok seperti Posyandu, PAUD, TK, SD Sederajat dan di fasilitas kesehatan lainnya.
Untuk PIN Polio putaran pertama sudah selesai dilakukan tanggal 23-29 Juli 2024.
"Terima kasih kepada semua orang tua yang sudah datang membawa anak-anaknya ke Posyandu untuk imunisasi. Kita tentu ingin anak-anak kita dalam kondisi sehat dan aman masa depannya," ujar dia.
Elvi juga menyebutkan bahwa untuk mendapatkan imunisasi polio bisa juga didapatkan di Posyandu, Puskesmas, serta rumah sakit.
"Sampai saat ini belum ada obat untuk penyakit polio, dan imunisasi polio lah cara yang paling efektif untuk mencegah polio pada anak-anak," katanya.
Oleh karena itu, diperlukan upaya sungguh-sungguh untuk menyukseskan pelaksanaan imunisasi polio ini.
Sebagai informasi, PIN Polio dilaksanakan sebanyak dua putaran. Putaran pertama telah dilakukan tanggal 23-29 Juli 2024 dan putaran kedua akan digelar pada 6-12 Agustus 2024.