Payakumbuh (ANTARA) - Perhelatan Payakumbuh Botuang Festival 2024 telah usai digelar setelah berlangsung Kamis hingga Sabtu (11-13/07) lalu di Lapangan Nan Bapaneh, Ngalau Indah Kota Payakumbuh.
Festival yang memperkenalkan kebudayaan Payakumbuh ini mengangkat tema “Resonansi Bambu”.
Parhelatan yang dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Payakumbuh Suprayitno, didampingi oleh perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh.
Pada sambutannya saat membuka acara, Suprayitno mengatakan bahwa Botuang Festival bukan sekadar sebuah pementasan seni dan budaya, melainkan juga sebuah peristiwa monumental di mana botuang atau bambu dimaknai sebagai ruh dari setiap momen seni.
Mengingat pentingnya Botuang Festival bagi penggiat seni dan budaya di Kota Payakumbuh, PLN turut mendukung agenda ini dan sukses berikan listrik tanpa kedip.
Disampaikan Teguh Budi Octavianto, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Payakumbuh, PLN mengawal Botuang Festival dari persiapan hingga selesainya seluruh rangkaian acara dengan listrik andal.
Listrik andal di Botuang Festival, tutur Teguh, merupakan komitmen PLN mendukung pagelaran budaya dan pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh. Selama sepekan belakangan, petugas PLN berkoordinasi intens dengan pihak penyelenggara untuk rekayasa keandalan listrik.
Titik prioritas pengamanan pasokan listrik oleh PLN di antaranya adalah Lapangan Nan Bapaneh, Ngalau Indah, Kantor Walikota, Kantor DPRD, Rumah Walikota, dan kelistrikan di Jl Soekarno Hatta hingga Pasar Payakumbuh.
“Kami siapkan listrik yang andal melalui penyulang utama, dan skema _back-up_ di masing-masing lokasi dengan dua sampai tiga lapis. Unit Gardu Bergerak (UGB) PLN berkapasitas 2x250 stand by sebagai persiapan kondisi emergency,’’ lanjut Teguh.
Petugas siaga PLN juga bersiaga 24 jam untuk pengamanan titik prioritas. ‘’Kebanggaan bagi kami listrik menyala tanpa kedip selama perayaan Botuang Festival kemaren. Listrik aman dan andal, UGB tidak sempat digunakan,’’ tutur Teguh kemudian.
Sebagaimana harapan Suprayitno dan seluruh Pemerintah Kota Payakumbuh, Teguh berharap, suksesnya Botuang Festival harapannya dapat memperluas dikenalkan seni dan budaya Payakumbuh. Termasuk juga semakin dikenalnya produk UMKM dan hasil kain atau tenunan khas Payakumbuh.
‘’Semoga festival ini membuat ekonomi kerakyatan bangkit lebih tinggi. Kekhasan Payakumbuh semoga semakin dikenal luas, baik di tingkat masyarakat Sumatera Barat, nasional, maupun internasional. PLN siap mendukung dengan layanan kelistrikan terbaik,’’ tutur Teguh kemudian.*
Festival yang memperkenalkan kebudayaan Payakumbuh ini mengangkat tema “Resonansi Bambu”.
Parhelatan yang dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Payakumbuh Suprayitno, didampingi oleh perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Pariwisata Kota Payakumbuh.
Pada sambutannya saat membuka acara, Suprayitno mengatakan bahwa Botuang Festival bukan sekadar sebuah pementasan seni dan budaya, melainkan juga sebuah peristiwa monumental di mana botuang atau bambu dimaknai sebagai ruh dari setiap momen seni.
Mengingat pentingnya Botuang Festival bagi penggiat seni dan budaya di Kota Payakumbuh, PLN turut mendukung agenda ini dan sukses berikan listrik tanpa kedip.
Disampaikan Teguh Budi Octavianto, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Payakumbuh, PLN mengawal Botuang Festival dari persiapan hingga selesainya seluruh rangkaian acara dengan listrik andal.
Listrik andal di Botuang Festival, tutur Teguh, merupakan komitmen PLN mendukung pagelaran budaya dan pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh. Selama sepekan belakangan, petugas PLN berkoordinasi intens dengan pihak penyelenggara untuk rekayasa keandalan listrik.
Titik prioritas pengamanan pasokan listrik oleh PLN di antaranya adalah Lapangan Nan Bapaneh, Ngalau Indah, Kantor Walikota, Kantor DPRD, Rumah Walikota, dan kelistrikan di Jl Soekarno Hatta hingga Pasar Payakumbuh.
“Kami siapkan listrik yang andal melalui penyulang utama, dan skema _back-up_ di masing-masing lokasi dengan dua sampai tiga lapis. Unit Gardu Bergerak (UGB) PLN berkapasitas 2x250 stand by sebagai persiapan kondisi emergency,’’ lanjut Teguh.
Petugas siaga PLN juga bersiaga 24 jam untuk pengamanan titik prioritas. ‘’Kebanggaan bagi kami listrik menyala tanpa kedip selama perayaan Botuang Festival kemaren. Listrik aman dan andal, UGB tidak sempat digunakan,’’ tutur Teguh kemudian.
Sebagaimana harapan Suprayitno dan seluruh Pemerintah Kota Payakumbuh, Teguh berharap, suksesnya Botuang Festival harapannya dapat memperluas dikenalkan seni dan budaya Payakumbuh. Termasuk juga semakin dikenalnya produk UMKM dan hasil kain atau tenunan khas Payakumbuh.
‘’Semoga festival ini membuat ekonomi kerakyatan bangkit lebih tinggi. Kekhasan Payakumbuh semoga semakin dikenal luas, baik di tingkat masyarakat Sumatera Barat, nasional, maupun internasional. PLN siap mendukung dengan layanan kelistrikan terbaik,’’ tutur Teguh kemudian.*