Painan (ANTARA) - Agar pemahaman dan pengetahuan anak tentang apa bullying serta apa dampak yang akan terjadi akibat perbuatan bullying tersebut, Forum Anak Daerah (FORADA) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) gencarkan sosialisasi kepada anak.
Upaya itu juga dilakukan terhadap anak di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan guna mengisi masa liburan sekolahnya.
Hal itu disampaikan tim FORADA Pessel, Nefal Sastra Sepal, kepada media ini Rabu (10/7).
"Maraknya aksi bullying sebagaimana terjadi akhir-akhir ini di Pesisir Selatan telah menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Sebab perbuatan ini akan memberikan efek yang sangat besar terhadap mental anak, yang pada khirnya juga bisa membuat masa depan mereka menjadi suram. Agar kondisi ini tidak berkepanjangan, sehingga kami dari FORADA Pessel memanfaatkan waktu liburan ini untuk melakukan sosialisasi tentang bullying," katanya.
Dia berharap melalui sosialisasi bullying itu, kasus bullying bisa ditekan persentasenya bahkan kalau bisa dihabiskan.
"Sebab kasus ini sebagian besarnya yang menjadi pelaku dan juga yang menjadi korban anak di bawah umur, sebagaimana dua kasus yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah hukum Polsek Bayang," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan terhadap anak-anak sekolah di Nagari Sungai Pinang itu bisa terlaksana melalui kerjasama Yayasan Rimba Indonesia (YRI) yang berada di kawasan Wisata Mandeh.
"Kegiatan itu kita lakukan Sabtu lalu, dan direncanakan akan terus dilakukan terhadap anak dan kalangan remaja lainnya di beberapa kecamatan di Pesisir Selatan. Saya berharap ini mendapat dukungan dari masyarakat Pessel dan stakeholder terkait lainnya, agar sosialisasi tentang blulying ini bisa dilakukan secara maksimal," tutupnya.
Upaya itu juga dilakukan terhadap anak di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan guna mengisi masa liburan sekolahnya.
Hal itu disampaikan tim FORADA Pessel, Nefal Sastra Sepal, kepada media ini Rabu (10/7).
"Maraknya aksi bullying sebagaimana terjadi akhir-akhir ini di Pesisir Selatan telah menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Sebab perbuatan ini akan memberikan efek yang sangat besar terhadap mental anak, yang pada khirnya juga bisa membuat masa depan mereka menjadi suram. Agar kondisi ini tidak berkepanjangan, sehingga kami dari FORADA Pessel memanfaatkan waktu liburan ini untuk melakukan sosialisasi tentang bullying," katanya.
Dia berharap melalui sosialisasi bullying itu, kasus bullying bisa ditekan persentasenya bahkan kalau bisa dihabiskan.
"Sebab kasus ini sebagian besarnya yang menjadi pelaku dan juga yang menjadi korban anak di bawah umur, sebagaimana dua kasus yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah hukum Polsek Bayang," jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa sosialisasi yang dilakukan terhadap anak-anak sekolah di Nagari Sungai Pinang itu bisa terlaksana melalui kerjasama Yayasan Rimba Indonesia (YRI) yang berada di kawasan Wisata Mandeh.
"Kegiatan itu kita lakukan Sabtu lalu, dan direncanakan akan terus dilakukan terhadap anak dan kalangan remaja lainnya di beberapa kecamatan di Pesisir Selatan. Saya berharap ini mendapat dukungan dari masyarakat Pessel dan stakeholder terkait lainnya, agar sosialisasi tentang blulying ini bisa dilakukan secara maksimal," tutupnya.