Simpang Empat (ANTARA) - Luas tanam jagung di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat rentang waktu enam bulan Januari-Juni mencapai 18.535 hektare dari target selama 2024 seluas 40.692 hektare.
"Kita optimis target tanam akan tercapai hingga akhir tahun sehingga target produksi sebesar 232.896 ton dapat tercapai. Hingga saat ini produksi sudah lebih dari 100 ribu ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.
Menurutnya pihaknya terus memberikan pendampingan kepada petani melalui penyuluh yang ada di 11 kecamatan, meskipun harga jagung pipilan saat ini terjadi penurunan berkisar antara Rp3.500 sampai Rp3.700 per kilogram.
Menyikapi penurunan harga itu pihaknya akan berkoordinasi dengan bulog supaya bisa menyerap jagung petani yang ada di Pasaman Barat.
Lalu memberikan pendampingan ke petani agar segera bergabung ke kelompok tani atau membentuk kelompok tani sehingga bisa mendapatkan alokasi pupuk subsidi dan sarana produksi jagung melalui alokasi APBN.
"Kita memotifasi petani agar tetap semangat menanam jagung meskipun harga saat ini turun yang awalnya mencapai Rp6.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, produksi jagung terbesar berada di Kecamatan Luhak Nan Duo, disusul oleh Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Talamau. Lalu Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Kinali, Kecamatan Koto Balingka dan Kecamatan Sungai Beremas.
Selanjutnya produksi jagung juga ada Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Gunung Tuleh dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.
Untuk mencapai target produksi yang ditetapkan maka pihaknya memberdayakan penyuluh dengan memberikan sosialisasi mengenai tanaman jagung.
Selain itu juga menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani sesuai permintaan kelompok.
Ia menjelaskan untuk 2024 Pasaman Barat memperoleh alokasi pupuk bersubsidi tertinggi di Sumbar pada 2024 sebesar 38.200 ton dari sebelumnya hanya 20.156 ton.
"Kami bersyukur ada penambahan alokasi pada 2024 ini. Pupuk bersubsidi itu terdiri dari Urea dan NPK," katanya.
Dari alokasi 38.200 ton itu terdiri dari Urea 19.447 ton dan NPK sebanyak 18.753 ton, sedangkan sebelumnya Urea hanya 11.383 ton dan NPK sebanyak 8.773 ton.
"Terjadi penambahan untuk urea sebanyak 8.064 ton dan NPK bertambah 9,98 ton," sebutnya.
Menurutnya, alokasi pupuk itu akan disalurkan ke 31.855 petani yang ada tersebar di 11 kecamatan.
"Pupuk bersubsidi itu tentu akan diberikan kepada kelompok tani yang mengusulkan melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah masuk ke aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan)," katanya. ***1***
"Kita optimis target tanam akan tercapai hingga akhir tahun sehingga target produksi sebesar 232.896 ton dapat tercapai. Hingga saat ini produksi sudah lebih dari 100 ribu ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Senin.
Menurutnya pihaknya terus memberikan pendampingan kepada petani melalui penyuluh yang ada di 11 kecamatan, meskipun harga jagung pipilan saat ini terjadi penurunan berkisar antara Rp3.500 sampai Rp3.700 per kilogram.
Menyikapi penurunan harga itu pihaknya akan berkoordinasi dengan bulog supaya bisa menyerap jagung petani yang ada di Pasaman Barat.
Lalu memberikan pendampingan ke petani agar segera bergabung ke kelompok tani atau membentuk kelompok tani sehingga bisa mendapatkan alokasi pupuk subsidi dan sarana produksi jagung melalui alokasi APBN.
"Kita memotifasi petani agar tetap semangat menanam jagung meskipun harga saat ini turun yang awalnya mencapai Rp6.000 per kilogram," katanya.
Menurut dia, produksi jagung terbesar berada di Kecamatan Luhak Nan Duo, disusul oleh Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Talamau. Lalu Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Kinali, Kecamatan Koto Balingka dan Kecamatan Sungai Beremas.
Selanjutnya produksi jagung juga ada Kecamatan Sungai Aur, Kecamatan Lembah Melintang, Kecamatan Gunung Tuleh dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisia.
Untuk mencapai target produksi yang ditetapkan maka pihaknya memberdayakan penyuluh dengan memberikan sosialisasi mengenai tanaman jagung.
Selain itu juga menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani sesuai permintaan kelompok.
Ia menjelaskan untuk 2024 Pasaman Barat memperoleh alokasi pupuk bersubsidi tertinggi di Sumbar pada 2024 sebesar 38.200 ton dari sebelumnya hanya 20.156 ton.
"Kami bersyukur ada penambahan alokasi pada 2024 ini. Pupuk bersubsidi itu terdiri dari Urea dan NPK," katanya.
Dari alokasi 38.200 ton itu terdiri dari Urea 19.447 ton dan NPK sebanyak 18.753 ton, sedangkan sebelumnya Urea hanya 11.383 ton dan NPK sebanyak 8.773 ton.
"Terjadi penambahan untuk urea sebanyak 8.064 ton dan NPK bertambah 9,98 ton," sebutnya.
Menurutnya, alokasi pupuk itu akan disalurkan ke 31.855 petani yang ada tersebar di 11 kecamatan.
"Pupuk bersubsidi itu tentu akan diberikan kepada kelompok tani yang mengusulkan melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah masuk ke aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan)," katanya. ***1***