Solok (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Solok, Sumatera Barat Emiko Epyardi Asda menyatakan posyandu merupakan ujung tombak dalam pencegahan stunting di daerah setempat.

"Alhamdulillah, kita sudah masuk enam besar tingkat provinsi melalui penilaian ekspos kader posyandu yang telah dilakukan sebelumnya," kata Emiko di Solok, Senin.

Selain itu, menurutnya, sebagai struktur terkecil dan terdepan dari pelayanan kesehatan dari pemerintah, posyandu bisa menjangkau masyarakat secara langsung.

Posyandu juga dapat memberdayakan para ibu untuk memperhatikan kesehatan anak dan pola konsumsi keluarga.

Tidak hanya itu, kekuatan utama posyandu juga terdapat pada deteksi awal terkait dengan pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita yang dilakukan secara rutin, sehingga bila ada masalah pada pertumbuhan anak di usia 0-23 bulan dapat segera terdeteksi.

"Sebagaimana kebiasaan kita di Kabupaten Solok, mari kita berupaya secara bersama-sama dengan penuh kekompakan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam program posyandu," ucap dia.

Ketua TP-PKK tersebut juga mengatakan bahwa Kabupaten Solok juga telah melakukan persiapan lomba kader posyandu berprestasi tingkat provinsi.

Di samping itu, ia juga meminta dukungan dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk mempersiapkan segala kebutuhan sehingga pada saat penilaian nantinya semua berjalan dengan lancar.

"Kita berharap pada perlombaan kali ini bisa menjadi yang terbaik sesuai dengan motto kita untuk menjadi yang terbaik di Sumatera Barat," katanya.

Sebagai Informasi sebelumnya telah dilaksanakan penilaian ekspose kader posyandu berprestasi dan berhasil meraih kedudukan enam besar sehingga akan dilakukan penilaian dan verifikasi lapangan pada tanggal 4 Juli 2024 nanti.

"Pada penilaian sebelumnya kita mendapatkan hasil yang cukup baik untuk itu harapan kami mari kita pertahankan dan ditingkatkan menjadi lebih baik lagi," katanya.

Emiko juga berharap para kader posyandu untuk mempersiapkan segala hal yang termasuk dalam penilaian nantinya sehingga tidak ada lagi kekurangan pada hari penilaian.*


Pewarta : Rahmatul Laila
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024