Batusangkar (ANTARA) -
Bupati Tanah Datar Eka Putra menilai kesadaran masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai untuk menyelamatkan diri dari ancaman banjir bandang sudah semakin tinggi.
"Alhamdulillah, masyarakat Tanah Datar sekarang sudah tanggap terhadap bencana dan langsung mengungsi ketika melihat air sungai sudah mulai naik seperti di Jaho Jorong Pabalutan, Nagari Rambatan," kata Bupati Eka Putra di Batusangkar Sabtu.
Dia mengatakan, kesadaran tersebut menandakan masyarakat sudah cerdas dan jeli melihat situasi kapan mereka akan pergi untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Beginilah yang kita inginkan dari masyarakat kita, jangan tunggu ada peringatan dulu baru mengungsi," kata dia.
Dia berharap, tidak hanya di Pabalutan Nagari Rambatan saja, tetapi semua masyarakat Tanah Datar baik di pinggiran sungai maupun di lereng perbukitan harus memiliki kesadaran terhadap mitigasi bencana.
Karena sebagian besar wilayah Kabupaten Tanah Datar berada di lereng pegunungan dan perbukitan sehingga ancaman banjir bandang dan tanah longsor itu selalu ada.
"Tanah Datar memiliki empat gunung dan ada banyak sungai yang berhulu langsung dari gunung itu. Jadi kita harus memiliki kesadaran untuk mitigasi bencana," kata dia.
Sebelumnya, dilaporkan pada Jum'at, (28/7) malam hujan lebat mengakibatkan debit air Sungai Batang Lona yang melintas beberapa nagari di Kabupaten Tanah Datar meningkat sehingga membuat warga di Nagari Rambatan mengungsi.
Wali Nagari Rambatan Irzon, mengatakan sebanyak 138 warga dilaporkan mengungsi menyelamatkan diri masing-masing ke tempat yang lebih tinggi karena trauma dengan kejadian banjir bandang sebelumnya.
Mendengar kabar tersebut, Bupati Tanah Datar Eka Putra langsung bergerak cepat untuk mengecek kondisi keamanan dan kebutuhan warganya yang ada di pengungsian.