Padang (ANTARA) - Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diberikan pelatihan dasar manajemen penanggulangan bencana, sebagai salah satu langkah mitigasi.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumbar Desniarti di Padang Senin mengatakan, pelatihan yang diberikan itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan ketangguhan ASN dalam menghadapi bencana.
"Penanggulangan bencana adalah kewajiban semua pihak termasuk ASN. Karena itu penting bagi ASN untuk meningkatkan kapasitas dalam penanggulangan bencana demi mengurangi risiko bencana," ujarnya.
Ia mengatakan hal itu saat membuka Pelatihan Manajemen Penanggulangan Bencana di Padang.
Desniarti menjelaskan, Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki potensi bencana yang tinggi. Mulai dari gempa, tsunami, puting beliung, kebakaran, banjir dan banjir bandang hingga letusan gunung berapi.
"Dengan bekal yang didapatkan dalam pelatihan, diharapkan bisa meningkatkan kesiapsiagaan ASN dalam menghadapi bencana," katanya.
Ia menyebutkan, pelatihan dasar manajemen penanggulangan bencana tersebut diselenggarakan secara klasikal (tatap muka) selama lima hari.
Pelatihan tersebut digelar berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor: 4 tahun 2016 tantang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas SDM dalam penanggulangan bencana.
Dengan demikian, peserta nantinya bisa semakin baik dalam mengambil keputusan dan pengelolaan penanggulangan bencana di unit kerjanya masing-masing.
"Dalam proses pembelajaran ini peserta juga bisa berbagi pengalaman dalam menangani bencana, sehingga dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan operasi tanggap darurat, rehabilitasi maupun rekonstruksi," katanya.
Hadir sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut Widyaiswara BPSDM Sumbar dan Dr Ir Harmensyah Dipl SE MM dari Pusdiklat BNPB.*
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumbar Desniarti di Padang Senin mengatakan, pelatihan yang diberikan itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan ketangguhan ASN dalam menghadapi bencana.
"Penanggulangan bencana adalah kewajiban semua pihak termasuk ASN. Karena itu penting bagi ASN untuk meningkatkan kapasitas dalam penanggulangan bencana demi mengurangi risiko bencana," ujarnya.
Ia mengatakan hal itu saat membuka Pelatihan Manajemen Penanggulangan Bencana di Padang.
Desniarti menjelaskan, Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki potensi bencana yang tinggi. Mulai dari gempa, tsunami, puting beliung, kebakaran, banjir dan banjir bandang hingga letusan gunung berapi.
"Dengan bekal yang didapatkan dalam pelatihan, diharapkan bisa meningkatkan kesiapsiagaan ASN dalam menghadapi bencana," katanya.
Ia menyebutkan, pelatihan dasar manajemen penanggulangan bencana tersebut diselenggarakan secara klasikal (tatap muka) selama lima hari.
Pelatihan tersebut digelar berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor: 4 tahun 2016 tantang Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas SDM dalam penanggulangan bencana.
Dengan demikian, peserta nantinya bisa semakin baik dalam mengambil keputusan dan pengelolaan penanggulangan bencana di unit kerjanya masing-masing.
"Dalam proses pembelajaran ini peserta juga bisa berbagi pengalaman dalam menangani bencana, sehingga dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan operasi tanggap darurat, rehabilitasi maupun rekonstruksi," katanya.
Hadir sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut Widyaiswara BPSDM Sumbar dan Dr Ir Harmensyah Dipl SE MM dari Pusdiklat BNPB.*