Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menyebut eksistensi Bundo Kanduang baik sebagai organisasi maupun perorangan di daerah itu dapat menjaga kelestarian kebudayaan Minangkabau.
"Melalui eksistensi para Bundo Kanduang lah budaya adat Minangkabau dirawat dan dijaga," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman, Minggu, menanggapi pelantikan pengurus Bundo Kanduang Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, pada Sabtu (22/6).
Ia mengatakan Bundo Kanduang memiliki peran dan tugas yang penting dalam keluarga dan masyarakat, antara lain menanamkan nilai-nilai adat budaya Minangkabau mulai dari budaya malu, sopan santun, etika, dan adab, kepada generasi penerus.
Dengan adanya organisasi Bundo Kanduang di daerah bahkan sampai desa dan kelurahan, kata dia, pertanda adat budaya Minangkabau masih melekat pada diri orang Minang dimana mereka berada.
“Saya berharap peran Bundo Kanduang dapat kita tampilkan kembali dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Dengan Bundo Kanduang tampil dan eksis di tengah masyarakat, lanjutnya, maka generasi penerus bangsa, khususnya dari Minangkabau, memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur sehingga nantinya akan melahirkan pemimpin yang baik pada masa datang.
"Tidak hanya pintar saja, tetapi juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur," ujarnya.
Ia menyampaikan Minangkabau telah menempatkan kedudukan Bundo Kanduang pada posisi yang tinggi dan mulia dengan peran dan fungsi yang strategis dalam menanamkan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau.
Hal tersebut karena Bundo Kanduang yang berarti ibu kandung merupakan orang pertama yang mengajarkan tentang kehidupan, agama, dan etika, kepada anaknya.
Dengan peran dan fungsi yang strategis tersebut, kata dia, maka menjadikan Bundo Kanduang sebagai garda terdepan dalam penerapan "Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah" dalam kehidupan sehari-hari.
“Selain membentuk akhlak dan etika generasi muda, peran Bundo Kanduang juga diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial lainnya," kata Roberia.
"Melalui eksistensi para Bundo Kanduang lah budaya adat Minangkabau dirawat dan dijaga," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman, Minggu, menanggapi pelantikan pengurus Bundo Kanduang Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah, pada Sabtu (22/6).
Ia mengatakan Bundo Kanduang memiliki peran dan tugas yang penting dalam keluarga dan masyarakat, antara lain menanamkan nilai-nilai adat budaya Minangkabau mulai dari budaya malu, sopan santun, etika, dan adab, kepada generasi penerus.
Dengan adanya organisasi Bundo Kanduang di daerah bahkan sampai desa dan kelurahan, kata dia, pertanda adat budaya Minangkabau masih melekat pada diri orang Minang dimana mereka berada.
“Saya berharap peran Bundo Kanduang dapat kita tampilkan kembali dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Dengan Bundo Kanduang tampil dan eksis di tengah masyarakat, lanjutnya, maka generasi penerus bangsa, khususnya dari Minangkabau, memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur sehingga nantinya akan melahirkan pemimpin yang baik pada masa datang.
"Tidak hanya pintar saja, tetapi juga memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur," ujarnya.
Ia menyampaikan Minangkabau telah menempatkan kedudukan Bundo Kanduang pada posisi yang tinggi dan mulia dengan peran dan fungsi yang strategis dalam menanamkan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau.
Hal tersebut karena Bundo Kanduang yang berarti ibu kandung merupakan orang pertama yang mengajarkan tentang kehidupan, agama, dan etika, kepada anaknya.
Dengan peran dan fungsi yang strategis tersebut, kata dia, maka menjadikan Bundo Kanduang sebagai garda terdepan dalam penerapan "Adat Basandi Syara'-Syara' Basandi Kitabullah" dalam kehidupan sehari-hari.
“Selain membentuk akhlak dan etika generasi muda, peran Bundo Kanduang juga diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial lainnya," kata Roberia.