Bukittinggi (ANTARA) -
Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menyebutkan seribu lebih ternak sapi akan menjadi hewan kurban Idul Adha 1445 H di daerah itu.
"Untuk tahun 2024 ini kami memprediksi hampir sama dengan tahun sebelumnya, yaitu sekitar seribu lebih sapi. Kemudian ada ratusan lebih kambing," kata Kepala DPP Hendry di Bukittinggi, Sabtu.
Hingga saat ini DPP Bukittinggi juga belum menemukan calon hewan kurban yang terindikasi penyakit atau tidak layak jadi hewan kurban.
"Belum ada kita temukan hewan yang bermasalah, mudah-mudahan semuanya aman-aman saja," katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, DPP Bukittinggi juga sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk pengecekan kelayakan hewan yang akan dijadikan hewan kurban.
"Kemarin kita sudah melaksanakan rapat koordinasi dan membentuk tim khusus untuk penanganan hewan-hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha nanti," kata Hendry.
Ia menegaskan tugas dari satgas khusus tersebut yaitu memastikan kesehatan hewan kurban pada pemeriksaan ante mortem saat akan disembelih dan pemeriksaan post mortem setelah penyembelihan di Masjid, Mushalla, Perkumpulan atau Organisasi di Kota Bukittinggi.
Kemudian memastikan Hewan Qurban dalam kondisi sehat dan tidak mengidap penyakit hewan menular seperti antraks, PMK, Ngorok (SE), LSD, PPP dan Jembrana.
Selain itu, mengantisipasi terjadinya permasalahan hewan qurban, DPP Bukittinggi juga membentuk tim rescue oncall yang bertugas untuk menangkapan sapi kurban yang lepas dengan memakai tulup.
"Kami juga mendapat tambahan tenaga pemeriksa hewan kurban dari staf pengajar Departemen Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Padang sebanyak 6 orang Dokter Hewan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat," kata Hendry.
Sementara itu untuk 2025 DPP Bukittinggi merencanakan melibatkan 50 orang mahasiswa dalam pemeriksaan dan pengawasan hewan kurban di Kota Bukittinggi.