Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), berupaya menguatkan kemampuan pemulihan situasi usai bencana lewat bimbingan teknis (bimtek) Pengkajian Kebutuhan Pasca-Bencana (Jitupasna) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca-Bencana (R3PB) pada Senin

Kegiatan bimtek yang diikuti oleh pegawai di lingkup Pemkot Padang tersebut dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Andree Algamar.

"Kegiatan ini sangat berarti dalam upaya meningkatkan kapasitas dan penanganan bencana di Kota Padang," katanya.

Ia mengatakan banyak hal yang perlu disiapkan oleh pemerintah dalam menghadapi situasi bencana yang terjadi.

Kota Padang memiliki berbagai potensi bencana alam yang perlu upaya mitigasi, kata dia, bahkan secara historis kota setempat pernah dilanda gempa bumi dahsyat pada 2009.

Oleh karenanya, lanjut dia, kapasitas serta kemampuan para personel harus terus ditingkatkan agar siap ketika suatu saat diperlukan.

Andree juga menekankan pentingnya bagi pihaknya untuk menyusun dokumen Jitupasna dan R3PB yang memiliki peranan strategis.

"Dokumen ini akan menjadi panduan dalam merumuskan kebijakan, program, dan langkah-langkah konkret dalam menangani bencana serta memulihkan kondisi pasca-bencana," jelasnya.

Ia meminta seluruh tim penyusun untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, menggali data dan informasi yang akurat, serta menyusun strategi yang komprehensif guna mencapai hasil yang optimal.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Hendri Zulviton yang didampingi oleh Kabid Rehab Rekon Basril menjelaskan bahwa tujuan dari bimtek itu adalah demi penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Bimtek digelar selama dua hari mulai 10-12 Juni 2024 dan diikuti oleh sekitar 30 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan staf BPBD Kota Padang. 


Pewarta : Fathul Abdi
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2024