Padang (ANTARA) - Instruktur Politeknik ATI Padang akan dikirim ke negara kawasan Karibia beri pelatihan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri akan memprogramkan pengiriman tenaga instruktur dari Politeknik ATI Padang ke negara kawasan Karibia, guna memberikan pelatihan.
Pengiriman tenaga instruktur kompeten itu, sebagai bentuk tindaklanjut kerja sama pelatihan peningkatan kompetensi diversifikasi produk turunan kelapa, kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Kemenperin RI Wulan Aprilianti Permata Sari.S.Kom. M.Si di Padang, Selasa malam.
"Tahun ini kita yang mendatangkan peserta pelatihan 19 orang delegasi dari sembilan negara Kawasan Karibia.
Ke depan gantian, kita kirim instruktur untuk memberi pelatihan di industri-industri disana," katanya.
Sebab, negara-negara di kawasan Karibia masih terbatas dari sisi peralatan dan dalam peningkatan kompetensi diversifikasi produk turunan kelapa.
Salah satu buktinya, kata Wulan, para peserta pelatihan dari sembilan negara tersebut, banyak memberi peralatan dan mesin-mesin pengolahan di Padang.
"Banyak mereka beli masin-mesin pengolahan produk turunan kelapa di Padang, sekitar 20 Pis atau satu kointener untuk dibawa ke negara asalnya. Sebab, di negara kurang dan terbatas mesin pengolahan tersebut, jika mereka membuat akan sulit,"ungkapnya.
Project Manager Capacity Training on Diversification of Coconut Products for Caribbean Dr. Ester Edwar, M.Pd mengatakan, memang merancang program tindaklanjut dari pelatihan yang digelar sejak 21 Mei, 5 Juni 2024.
Pihak juga akan mengusulkan untuk tahun depan, program pengiriman tenaga instruktur ke negara kawasan Karibia.
"Kita ingin melihat langsung bagaimana pengembangan produk turunan kelapa di negara-negara tersebut, serta bisa berbagi pengetahuan juga di kawasan Karibia,"ujarnya.
Delegasi yang menjadi peserta pelatihan tersebut, tambah dia, sangat tertarik dan membeli mesin-mesin pengolahan yang skala kecil.
"Program ini merupakan kolaborasi antara Kemenlu RI, Kemenperin RI, Kemenkeu RI dan lembaga pelatihan. Maka untuk kelanjutannya diusulkan tahun depan. Kita juga sedang mempersiapkan program jangka panjang,"ujarnya.*