Bukittinggi (ANTARA) - Sampai hari keempat setelah banjir relawan Yakesma bekerjasama dengan Fortgana For de Kock Bukittinggi, JSIT Sumatera Barat dan Salimah masih berjibaku membantu masyarakat membersihkan rumah rumah warga, masjid dan sekolah yang tertimbun lumpur akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Aksi bersih bersih dipusatkan di jorong Galuang Sungai Pua Kabupaten Agam, salah satu lokasi yang sangat parah terkena dampak banjir.
Sebagaimana diketahui, bencana galodo ( banjir bandang ) dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah diantaranya Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman dan Kota Padang Panjang.
Banjir juga mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak diantaranya 453 unit rumah, 19 unit jembatan, jalan umum, serta sejumlah sarana ibadah.
Berdasarkan info sementara dari BPBD Sumatera Barat sampai Selasa malam (14 Mei 2024) , banjir mengakibatkan 58 orang meninggal dunia, 35 orang masih dalam pencarian, dan 33 orang luka-luka serta 1.543 kepala keluarga terdampak, kata Kepala Cabang Laznas Yakesma Sumbar Syafri seperti rilis diterima di Padang, Kamis.
Laznas Yakesma Sumbar dan Fortgana serta didukung oleh JSIT dan Salimah Sumatera Barat sejak awal kejadian sudah turun ke lapangan.
"Kami melakukan sejumlah respon dengan menerjunkan 20 orang relawan,membantu masyarakat yang terdampak membersihkan jalan dan fasilitas umum lainnya. Kemudian kami juga ikut memberikan makanan siap saji 100 porsi setiap hari," ujarnya.
Dari pantauan lapangan , sejumlah kebutuhan mendesak masih diperlukan oleh warga diantaranya makanan siap saji, air mineral, sembako, selimut, matras/tikar, hygiene kits, alat kebersihan, air bersih, perlengkapan dapur, serta tikar masjid.
Syafri juga mengajak masyarakat untuk membantu meringankan beban warga terdampak degan berdonasi melalui Laznas Yakesma.*