Padang Panjang (ANTARA) -
Bencana alam yang terjadi di berbagai daerah di Sumatera Barat, dikhawatirkan akan mengganggu sektor perekonomian. Kekhawatiran itu disampaikan Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Mardiansyah, A.Md, Senin (13/5), usai mengikuti sholat jenazah di SMK Negeri 1, untuk Ratna Yulidawati, warga Sangkua RT 01 Silaiang Bawah yang menjadi korban banjir bandang.
 
Menurut Mardiansyah, Kota Padang Panjang adalah salah satu daerah yang sangat terdampak karena putusnya jalur transportasi yang menghubungkan kota itu dengan Kota Padang akibat bencana banjir bandang lahar dingin Marapi, Sabtu (12/5) lalu.
 
“Harus segera dicari solusi minimal jalur transportasi yang terputus dibuatkan jalan sementara, yang penting bisa di lalui,” kata Mardiansyah.
 
Ia juga berharap dukungan dari semua pihak, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat melalui kementerian terkait, agar penaganan bencana yang terjadi sapat segera diatasi.
 
“Ini akan snagat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di Kota Padang Panjang, untuk itu kami sangat mengharapkan bantuan, perbaikan-perbaikan walaupun itu hanya sementara yang penting bisa dilalui karena ini akan menyangkut pada ekonomi Padang Panjang kedepan,” ungkap Ketua DPRD Kota Padang Panjang ini.
 
Pasca banjir bandang yang melanda kota itu, Mardianyah akui secara kelembagaan DPRD dan Pemkot Padang Panjang selalu berkoordinasi dengan OPD terkait seperti BPBD untuk selalu siaga.
 
“Saya selalu siap, apabila kita diberitahu, saya akan langsung kelapangan, dengan adanya kita di lapangan akan memberikan kekuatan hendaknya bagi masyarakat kita,” jelas Mardiansyah.
 
Baca juga: SMK Negeri 1 Padang Panjang berduka, jenazah Ratna di temukan di Padang (Video)
 
Terkait musibah banjir bandang yang menewaskan dua orang warga Padang Panjang, Mardiansyah menyebutkan atas nama pribadi dan lembaga turut berduka dan mengajak semua masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada karena cuaca hujan dan erupsi Marapi. 
 

Pewarta : Isril Naidi
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024