​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) -
Warga salah satu daerah penghasil Keripik Sanjai, Bantodarano Bukittinggi, menggalang bantuan makanan ringan ciri khas itu sebagai bantuan untuk warga pengungsi korban banjir bandanga lahar dingin di Bukik Batabuah, Kabupaten Agam.
 
Bantuan diterima langsung Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam, Yunilson yang mengapresiasi pemuda Bantodarano berinisiatif memberikan Keripik Sanjai kepada warga pengungsi.
 
"Selain kepada pengungsi, Keripik Sanjai juga akan diberikan kepada petugas Tim Gabungan yang bekerja ekstra hingga detik ini. Terima kasih kepada warga Bantodarano," kata Yunilson, Senin.

Baca juga: 240,65 hektare lahan pertanian di Agam rusak diterjang banjir
 
Ia menyebut saat ini sudah terdata sebanyak 93 warga dari 24 Kepala Keluarga di Desa Bukik Batabuah dan sekitarnya yang melakukan pengungsian ke Posko Darurat.
 
"Pengungsi dibagi dalam tiga ruangan berbeda. Posko terus menerima bantuan dari berbagai instansi dan lembaga termasuk juga pemerintah daerah, sudah puluhan yang mengirimkan," kata dia.
 
Beberapa pemuda Bantodarano ikut langsung mengantarkan bantuan ini ke Posko Darurat di Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang dengan memakai satu unit Ambulance milik masjid daerah setempat.
 
"Mungkin memang beda dari yang lain. Kampung kami di Bantodarano adalah penghasil utama Keripik Sanjai yang sengaja dikumpulkan warga sebagai bantuan spontan saat ini," kata Ketua Pemuda Bantodarano, Ilham Boil, Senin.
 
Baca juga: Pemkab Agam dirikan dapur umum bagi 1.500 korban banjir lahar dingin Gunung Merapi
 
Ia mengatakan Keripik Sanjai bisa bertahan lama dan diharapkan mampu memenuhi konsumsi para pengungsi yang beraktivitas terbatas karena proses evakuasi masih berjalan.
 
"Ini reaksi awal dari warga kami, selanjutnya akan digalang bantuan berupa uang yang nantinya juga diserahka ke Posko Darurat Bencana di Agam, kata dia.
 
"Kami berharap bantuan yang tidak seberapa ini bisa meringankan beban saudara kami yang terkena bencana. Keripik Sanjai bisa dikonsumsi siapapun baik anak dan lansia," kata pemuda lainnya, Farid Torano.
 
Data sementara di Posko Bukik Batabuah hingga Senin (13/5) jam 18.00 WIB, tercatat 20 korban meninggal dunia di Agam dan tiga lainnya belum ditemukan.

Baca juga: 254 warga Ampek Angkek terdampak Banjir Bandang
 
 

Pewarta : Alfatah
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024