Sawahlunto (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto, Sumatera Barat menyampaikan 5 rekomendasi untuk pencegahan (mitigasi) bencana banjir dan longsor.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sawahlunto Dedi Ardona, di Sawahlunto, Senin merinci 5 rekomendasi tersebut yaitu pertama adalah pembuatan dan perbaikan saluran air.
"Kedua pembuatan talang air pada atap rumah, setelah itu menyalurkan air buangan limbah rumah tangga ke riol/selokan yang mengalir," kata dia.
Ia mengatakan rekomendasi ketiga yaitu pembersihan sedimentasi dan sampah-sampah yang ada di saluran air secara rutin.
"Keempat yakni melaksanakan gotong royong secara berkala terutama pada saat cuaca ekstrem. Dan kelima optimalisasi peran Kelompok Siaga Bencana di masing-masing Desa dan Kelurahan," katanya.
Ia menyebut rekomendasi mitigasi bencana itu dari hasil evaluasi yang dilakukan BPBD terhadap kejadian bencana banjir dan longsor yang beberapa tahun belakangan ini terjadi di Kota Sawahlunto.
Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan mengingatkan jajaran perangkat daerah dan Pemerintah Desa/Kelurahan untuk menyikapi serius dan bisa bergerak menindaklanjuti poin-poin rekomendasi BPBD tersebut.
"Sekarang kita coba bagaimana bekerja lebih ekstra dalam mengantisipasi resiko bencana ini daripada nanti kita menanggulangi saat bencananya sudah terjadi dan menimbulkan korban. Jadi rekomendasi yang sudah dikeluarkan BPBD ini harus mendapat perhatian dan komitmen kita bersama," kata dia.
Ia menyebut akan segera mengeluarkan Surat Edaran untuk tindak lanjut dan percepatan penerapan rekomendasi mitigasi bencana tersebut.
Sebelumnya telah terjadi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama yang terjadi sejak Jum'at malam (03/05) sampai Sabtu pagi (04/05).
Data sementara yang tercatat pada rekapitulasi dampak bencana pada BPBD Sawahlunto, untuk bencana longsor menyebabkan kerusakan pada 230 rumah, 3 fasilitas umum dan 25 ruas jalan.
Sementara bencana banjir menyebabkan kerusakan pada 234 rumah, 8 fasilitas umum dan 3 ruas jalan.
Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok.
Kemudian untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan.