Sawahlunto (ANTARA) -
Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat memaksimalkan upaya penanganan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Silungkang dengan menurunkan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di masing-masing perangkat daerah untuk bergotong royong membantu masyakarat terdampak bencana.
 
Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Ambun Kadri, di Sawahlunto, Sabtu menyampaikan upaya itu menjadi salah satu langkah gerakan tanggap darurat dan kepedulian serta kebersamaan Pemkot dengan masyarakat menghadapi bencana.
 
"Jadi secara bergiliran sesuai jadwalnya, seluruh perangkat daerah itu mengirim perwakilannya hadir ke lapangan. Yakni untuk bergotong royong membantu masyarakat membersihkan rumah-rumah dan fasilitas umum yang terdampak bencana," kata dia.
 
Ia menyebut arahan tersebut sudah dilaksanakan selama beberapa hari oleh perangkat daerah dan menuai hasil yang baik serta sambutan positif dari masyarakat.
 
"Alhamdulillah, kita telah terima laporannya bahwa dari gotong royong itu berhasil membersihkan banyak rumah, jalan dan fasilitas umum lain. Masyarakat juga senang dan terbantu ada jajaran ASN yang berbaur bergotong royong bersama mereka," katanya.
 
Sekda Ambun Kadri mencontohkan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang bergotong royong di Desa Muaro Kalaban telah berhasil membuka saluran air yang tersumbat material longsor.
 
"Selain gotong royong, semua perangkat daerah juga telah menyumbang mengumpulkan bantuan untuk diserahkan kepada korban bencana," katanya.
 
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyebut Pemkot Sawahlunto komitmen memberi perhatian dan penanganan yang optimal bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor.
 
"Tim gabungan tanggap darurat bencana Pemkot Sawahlunto ini telah melakukan berbagai langkah, seperti mengumpulkan sumbangan bantuan untuk pengungsi, mendirikan dapur umum, turun ke lapangan untuk bergotong royong bersama masyarakat membersihkan rumah dan fasilitas umum yang terdampak bencana, sampai memantau dan mendampingi para pengungsi," ujarnya merinci.
 
Sebelumnya telah terjadi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama yang terjadi sejak Jum'at malam (03/05) sampai Sabtu pagi (04/05). 
 
Data sementara yang tercatat pada rekapitulasi dampak bencana pada BPBD Sawahlunto, untuk bencana longsor menyebabkan kerusakan pada 230 rumah, 3 fasilitas umum dan 25 ruas jalan.
 
Sementara bencana banjir menyebabkan kerusakan pada 234 rumah, 8 fasilitas umum dan 3 ruas jalan. 
 
Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok. 
 
Kemudian untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan. 

Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024

Terkait
Terpopuler