Sawahlunto (ANTARA) -
Pemkot Sawahlunto, Sumatera Barat mengoptimalkan pendampingan disertai pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor dengan menurunkan Emergency Medical Team (EMT) yang didukung oleh jajaran Puskesmas dan Pustu.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk-KB) Sawahlunto Ranu Vera Mardianti, di Sawahlunto, Rabu menyampaikan personel EMT dan Puskesmas turun langsung ke rumah dan posko-posko pengungsi untuk mencek kondisi kesehatan masyarakat terdampak terutama anak-anak dan lansia.
"Sudah beberapa hari ini EMT dan Puskesmas pemeriksaan ke tempat masyakarat terdampak bencana, Alhamdulillah hasilnya kondisi kesehatan mereka terpantau baik dan terkendali. Ada pun beberapa yang mengalami demam atau sudah punya riwayat perawatan penyakit sebelumnya itu telah dapat ditangani dengan baik, sudah diberikan pelayanan kesehatan dan obat-obatan," kata dia.
Ia juga memastikan untuk stok (persediaan) obat dan bahan-bahan medis yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan tanggap darurat bencana dalam kondisi cukup dan memadai.
"Pelayanan kesehatan di Puskesmas tetap beroperasi seperti biasa, namun sekarang kami mencoba mengoptimalkan pelayanan langsung ke rumah/posko pengungsi. Kami juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Desa sampai Dusun agar semakin efektif dan efisien jangkauan pelayanan kesehatan pasca bencana ini," katanya.
Kadinkes Ranu Vera menyebut pihaknya juga komitmen menyampaikan himbauan/sosialiasi kepada masyarakat terkait menjaga kesehatan pada saat musim hujan sekarang ini.
"Kami menghimbau masyakarat untuk rajin gotong royong membersihkan lingkungan, kemudian waspadai penyakit pasca bencana banjir dan longsor serta tetap pertahankan Pola Hidup Bersih dan Sehat dalam masa kedaruratan bencana," kata dia.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyampaikan dirinya berterima kasih kepada jajaran pelayanan kesehatan yang telah menindaklanjuti arahan terkait memaksimalkan pendampingan disertai pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana.
"Kita memang beri perhatian khusus pada bidang kesehatan ini, karena tidak ingin masyakarat terdampak bencana terjangkit penyakit. Dalam masa darurat bencana ini penting sekali mempunyai daya tahan tubuh yang sehat dan kuat, itulah yang difasilitasi Pemkot melalui pendampingan dan pelayanan kesehatan," kata dia.
Sebelumnya telah terjadi bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama yang terjadi sejak Jum'at malam (03/05) sampai Sabtu pagi (04/05).
Data sementara yang tercatat pada rekapitulasi dampak bencana pada BPBD Sawahlunto, yakni di Desa Silungkang Tigo tercatat longsor melanda 16 rumah ditambah 5 ruas jalan, 1 sekolah dan 1 toko. Kemudian di Desa Silungkang Duo tercatat 19 rumah ditambah 9 ruas jalan, 1 sekolah, 1 surau dan 1 sekolah.
Kemudian di Desa Silungkang Oso, tercatat 18 rumah ditambah 3 ruas jalan dan 1 kantor desa. Setelah itu di Desa Muaro Kalaban ada 123 rumah terdampak banjir, 74 rumah terdampak longsor.
Sementara di Desa Taratak Bancah, tercatat 5 rumah terdampak longsor, ditambah 10 ruas jalan.
Untuk korban, tercatat 1 orang meninggal dunia yakni terdampak tanah longsor di Desa Silungkang Oso atas nama Rini Maharani. Sementara adik dari almarhumah Rini menjadi korban luka dan sedang dirawat di RSUD M. Natsir Kota Solok.
Kemudian untuk nilai kerugian materiil dari bencana banjir dan tanah longsor ini masih dalam penghitungan.