Padang (ANTARA) - Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat Febrina Tri Susila Putri menyebutkan program pertanian di daerah itu mampu meningkatkan hasil panen padi petani pada tahun 2023.
"Pada 2023 banyak provinsi di Indonesia yang mengalami penurunan produksi padi. Namun Sumbar bisa meningkatkan produksi dari 1.373.532 ton Gabah Kering Giling -GKG- pada 2022 menjadi 1.482.468 ton pada 2023," katanya di Padang, Senin.
Ia menyebutkan, kenaikan produksi padi itu mencapai 108.937 ton. Jika dihitung secara persentase, kenaikan produksi pada di Sumbar cukup baik mencapai 7,93 persen.
Secara nasional, katanya, Sumbar tercatat sebagai salah satu dari lima provinsi yang mengalami peningkatan produksi padi di Indonesia, sementara provinsi lain sebagian mengalami penurunan.
Sementara itu, untuk luas panen komoditas padi di Sumbar pada 2023 juga menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada 2022 luas panen padi di Sumbar sekitar 271.883 hektare, sementara pada 2023 mencapai
300.565 hektare.
"Ini menjadi salah satu bukti bahwa program Pemprov Sumbar di bidang pertanian memberikan hasil yang positif," katanya.
Sementara itu, secara umum capaian produksi pertanian di Sumbar pada tahun 2023 secara rata-rata juga meningkat dua persen dari tahun sebelumnya.
Ia menambahkan, capaian tersebut juga berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani di Sumbar.
"Berdasarkan hasil kajian Balitbang Provinsi Sumbar, intervensi program dan kegiatan pemerintah mampu meningkatkan pendapatan petani sekitar 14,32 persen di tahun 2023," katanya.
Ia berharap sinergi peran dari seluruh struktur atau unit kerja perlu terus dioptimalkan. Koordinasi dan kolaborasi dengan para pihak juga perlu ditingkatkan agar capaian pembangunan pertanian di Sumbar bisa terus meningkat.
Pertanian merupakan sektor unggulan dalam pertumbuhan ekonomi Sumbar. Sekitar 22 persen pertumbuhan ekonomi daerah disumbangkan oleh sektor pertanian. *
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program pertanian di Sumbar tingkatkan produksi gabah kering pada 2023
"Pada 2023 banyak provinsi di Indonesia yang mengalami penurunan produksi padi. Namun Sumbar bisa meningkatkan produksi dari 1.373.532 ton Gabah Kering Giling -GKG- pada 2022 menjadi 1.482.468 ton pada 2023," katanya di Padang, Senin.
Ia menyebutkan, kenaikan produksi padi itu mencapai 108.937 ton. Jika dihitung secara persentase, kenaikan produksi pada di Sumbar cukup baik mencapai 7,93 persen.
Secara nasional, katanya, Sumbar tercatat sebagai salah satu dari lima provinsi yang mengalami peningkatan produksi padi di Indonesia, sementara provinsi lain sebagian mengalami penurunan.
Sementara itu, untuk luas panen komoditas padi di Sumbar pada 2023 juga menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Pada 2022 luas panen padi di Sumbar sekitar 271.883 hektare, sementara pada 2023 mencapai
300.565 hektare.
"Ini menjadi salah satu bukti bahwa program Pemprov Sumbar di bidang pertanian memberikan hasil yang positif," katanya.
Sementara itu, secara umum capaian produksi pertanian di Sumbar pada tahun 2023 secara rata-rata juga meningkat dua persen dari tahun sebelumnya.
Ia menambahkan, capaian tersebut juga berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani di Sumbar.
"Berdasarkan hasil kajian Balitbang Provinsi Sumbar, intervensi program dan kegiatan pemerintah mampu meningkatkan pendapatan petani sekitar 14,32 persen di tahun 2023," katanya.
Ia berharap sinergi peran dari seluruh struktur atau unit kerja perlu terus dioptimalkan. Koordinasi dan kolaborasi dengan para pihak juga perlu ditingkatkan agar capaian pembangunan pertanian di Sumbar bisa terus meningkat.
Pertanian merupakan sektor unggulan dalam pertumbuhan ekonomi Sumbar. Sekitar 22 persen pertumbuhan ekonomi daerah disumbangkan oleh sektor pertanian. *
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program pertanian di Sumbar tingkatkan produksi gabah kering pada 2023